Mohon tunggu...
Asrul Sani Abu
Asrul Sani Abu Mohon Tunggu... Penulis - Author | Entrepreneur | Youtuber

Asrul Sani Abu, S.E., M.M. adalah seorang wirausahawan, penulis buku dan youtuber yang berasal dari Sulawesi Selatan yang berdomisili di Tangerang Selatan. Hobinya dalam menulis menghasilkan beberapa karya tulis yang telah diterbitkan di antaranya:  1. Manajemen Kebahagiaan 2. Novel: Ayat Cinta Sang Pujangga 3. The Masterpiece of Love and Life. 4. Bukan Syair Biasa. 5. Sang Wali 6. Novel: From Sydney to Jakarta. Dan 7. Biografi. Catatan Ngopi Asrul Sani.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Perjalanan ke Atap Gunung Tompobulu Maros

25 November 2024   07:56 Diperbarui: 30 November 2024   14:12 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tompobulu Maros. (Foto: dokumentasi pribadi)

Menghirup Kedamaian di Tompobulu: Refleksi Perjalanan dan Hakikat Kehidupan

Perjalanan kami dimulai dengan semangat pagi yang memulai perjalanan pukul jam 09.00, saya bersama Om Burhanuddin dan Om Nurdin menaiki Toyota yang melintasi jalanan berkelok menuju kecamatan Tompobulu. 

Nama Tompobulu berasal dari bahasa Bugis, yang berarti "atap gunung". Nama ini menggambarkan dengan sempurna keindahan alam dan letak geografisnya yang berada di ketinggian, dikelilingi pegunungan hijau dan udara yang sejuk. 

Kecamatan ini, dengan luas sekitar 235 km, adalah surga tersembunyi di Kabupaten Maros, menawarkan panorama alam yang memesona: air terjun yang menderu, sungai-sungai kecil yang jernih, serta lembah dan hutan pinus yang memikat hati.

Kami tiba setelah satu-dua jam perjalanan, menikmati pemandangan indah di sepanjang jalan: hamparan lembah hijau, pepohonan rindang, dan sungai-sungai yang berkelok. 

Udara segar menyambut kami saat mencapai villa mungil milik Dr. Charlie, seorang pengacara Apindo Sulsel yang dikenal dengan keahliannya dalam memasak. 

Terletak di lembah yang asri, pondok ini dikelilingi oleh pemandangan pegunungan berkabut yang memanjakan mata.

Dr. Charlie menyambut kami dengan kehangatan yang khas. Di atas lantai motif kayu sederhana, telah tersaji hidangan tradisional khas Makassar: pallumara ikan bolu yang segar, sayuran khas Padang, sambal pedas spesial buatan tangannya, dan aneka kue Bugis yang menggoda selera. 

Dengan penuh rasa syukur, kami menikmati hidangan tersebut sambil berbincang ringan di tengah suasana yang damai. Setiap suapan terasa istimewa, seolah masakan itu mengandung cinta dan keakraban yang menyatukan kami semua.

Usai makan, kami melanjutkan eksplorasi ke hutan pinus di sekitar Tompobulu. Hutan ini tidak hanya indah, tetapi juga menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat lokal dengan pohon-pohon karetnya yang menghasilkan lateks untuk ekspor. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun