Mohon tunggu...
Asrul Sani Abu
Asrul Sani Abu Mohon Tunggu... Penulis - Author | Entrepreneur | Youtuber

Asrul Sani Abu, S.E., M.M. adalah seorang wirausahawan, penulis buku dan youtuber yang berasal dari Sulawesi Selatan yang berdomisili di Tangerang Selatan. Hobinya dalam menulis menghasilkan beberapa karya tulis yang telah diterbitkan di antaranya:  1. Manajemen Kebahagiaan 2. Novel: Ayat Cinta Sang Pujangga 3. The Masterpiece of Love and Life. 4. Bukan Syair Biasa. 5. Sang Wali 6. Novel: From Sydney to Jakarta. Dan 7. Biografi. Catatan Ngopi Asrul Sani.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

From Sydney To Jakarta (Novel Kasih Sayang)

14 Februari 2019   04:09 Diperbarui: 14 Februari 2019   15:04 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu cara mengobati kesepian, hidup tanpa teman dan keluarga adalah dengan membaca buku.  

Aku mulai terbiasa senang membaca buku, karena terpengaruh dengan suasana dan perilaku orang-orang disini. Mereka umumnya terlihat selalu membawa buku dan membacanya disaat sedang menunggu atau sedang santai. Mereka jarang mengobrol atau nongkrong di jalanan. Perilaku mereka inilah yang sedang mempengaruhiku hingga kini aku jadi sering membaca buku terutama buku-buku yang memberikan inspirasi. Rasa kesepian dapat aku hilangkan sesaat dengan membaca dan menulis.

Baru membaca beberapa halaman buku.

Tiba –tiba saja hadir di hadapanku seorang mahasiswi yang sedang menggandeng sepedanya melewati jalan trotoar dengan pelan. Dia terlihat berjalan sendiri dan sempat sekilas melihatku sambil tersenyum.

Aku menatapnya dan memperhatikannya agak lama, buku yang sedang aku baca, sejenak aku turunkan.

Ternyata, dia hendak memarkir sepedanya di tempat khusus parkir sepeda yang tak jauh dari tempatku duduk.

“Can I help you….?” Aku mencoba menyapa untuk membantu, setelah melihatnya kesulitan untuk memasukkan ban sepedanya. Tempat parkir khusus sepeda ini memang sudah hampir penuh, jadi sulit untuk memasukkan sepedanya.

“Well, ok…thank you.” Jawabnya senang, sambil memberikan sepedanya kepadaku yang telah beranjak mendekatinya.

Setelah merapikan sepedanya, aku tersenyum dan menyapanya.

“Hmmm, Hi…how are you…?” Sapaku.

“Great, I’m fine, thank you….you?”Dia menjawab sambil tersenyum ramah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun