Aku baru sadar, bahwa saat ini, aku ternyata sudah menikah.
Aku menengok ke sebelahku dan sedang tertidur dalam kelelahan sang bidadari surgawi.
"Hmmmm....Adinda yang cantik berkilau. Kakak rasanya ingin bercinta setiap saat melihat bidadari putih berkilau selalu tidur tersenyum manja..." ucapku padanya.
"Kakak.....bisa aja. Kan sudah halal dan boleh kok kakak....Aku siap setiap saat...kakak...."Jawabnya dengan penuh manja, sambil mengenakan pakaian yang serba putih.
"Masya Allah, inikah nikmatMu saat mengikuti sunnahmu ya nabi Allah" Aku bersyukur dalam hati.
Sedikit demi sedikit kutarik nafas yang panjang....
Aku merasakan kesegaran dan wangi khas bunga melati yag bertebaran diatas dipan pengantin.
Dan seketika aku mendatanginya bagai sang petani yang datang ke ladangnya. Memetik bunga putih yang suci, bagai sang madu menghisap sari  bunga yang baru berkembang.
Perlahan aku mulai menggendong sang istri ke pembaringan suci. Walaupun badannya hampir seberat badanku tapi, rasanya cukup ringan untuk dibopong.
Sang kekasih berteriak malu tapi kegirangan...