"Kitab (Alquran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa. (Yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib....melaksanakan sholat dan bersedekah" (QS. Al Baqarah 2-3)
Malam ini, adalah malam pertama aku tidur di rumah yang baru saja aku sewa.
Tak ada acara syukuran atau selamatan, hanya kami berdua yang bersahabat mengadakan acara makan bakso bersama  di rumah yang baru.
Rumah ini model dan kondisinya sama seperti rumah-rumah lainnya. Hanya saja rumah ini sudah hampir setahun tak pernah ada yang menempati, jadi masih banyak debu dan sisa-sisa kotoran dari atas plafon dan sisa sampah dari penghuni sebelumnya.
Karena kelelahan, aku langsung tertidur tanpa melakukan doa seperti yang biasa aku lakukan jika ingin tidur. Dalam tidur aku bermimpi. Aku melihat sosok yang berpakaian putih. Sepertinya dia ingin memberitahuku bahwa dia ada disini di rumah ini. Esoknya aku menanyakan kepada sang pemilik rumah, bahwa aku bermimpi bertemu sosok makhluk gaib semalam. Dan jawaban sang pemilik rumah sungguh mengagetkanku.
"Iya mas, sebenarnya di rumah ini memang pernah ada seseorang yang meninggal dunia karena bunuh diri, aku mohon maaf belum sempat menyampaikannya kepada mas sebelumnya..."katanya sedikit memohon maaf dan merasa tidak enak dengan perkara yang sedang aku hadapi.
"Lhoo, bapak kok nga bilang sebelumnya tentang ini...kalo aku tahu di rumah ini sudah pernah ada yang meninggal, tentu aku nga mau menyewanya pak." Aku berkata agak kecewa.
"Iya mas, saya minta maaf atas hal ini."Katanya agak memelas, sambil berjalan menuju keluar rumah.
"Aduh pak, aku kan jadi merasa kurang nyaman, jadinya...kalo begini!" Aku agak sedikit meluapkan rasa kecewaku. Tapi apa daya, aku juga memang sedang butuh sekali akan tempat tinggal ini, lagi pula sudah dipesan orang untuk disewa kamar-kamarnya.
"Iya mas,....oh iya aku ke kantor dulu yah, dan ini no pelanggan PAMnya jika ingin membayar air tiap bulannya." Sekejap dia langsung masuk ke dalam mobilnya dan pergi meninggalkanku sendirian di rumah.
Malamnya, aku jadi kurang merasa nyaman untuk tidur sendiri, jadi aku harus mengajak para sahabat untuk menemaniku sementara aku menunggu para penghuni kos lainnya yang akan menyewa kamar bulan depan.