Mohon tunggu...
asrul afif
asrul afif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sebagai mahasiswa

Hobi saat ini adalah traveling

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pentingnya menanamkan nilai kejujuran sejak usia dini

10 Desember 2024   14:47 Diperbarui: 10 Desember 2024   14:47 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Usia anak-anak merupakan usia yang amat penting dalam perkembangan psikis seorang
manusia. Pada usia tersebut, terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap
merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Masa anak-anak merupakan masa untuk
meletakkan dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial,
emosional, konsep diri, kemandirian, nilai-nilai moral, dan agama. Oleh karena itu, dibutuhkan
kondisi dan stimulasi sosial yang sesuai dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan
perkembangan anak tercapai secara optimal.
Bangsa Indonesia telah mengalami kemunduran menyangkut persoalan kejujuran, kebenaran,
dan keadilan. Sehingga bangsa ini butuh kembali menanamkan nilai-nilai moral yang dimiliki
bangsa ini. Kemerosotan moral generasi muda, perlu penanganan yang lebih intensif dimana
kita perlu menanamkan nilai moral sedini mungkin. Kemerosotan moral yang dialami bila tidak
diberikan perhatian khusus akan berakibat buruk bagi generasi mendatang. Pendidikan moral
merupakan salah satu pendekatan yang dianggap sebagai gerakan utama dalam penanaman
nilai moral pada anak. Pendidikan moral perlu menjadi prioritas dalam kehidupan. Adanya
panutan nilai, moral, dan norma dalam diri manusia dan kehidupan akan sangat menentukan
totalitas diri individu atau jati diri manusia, lingkungan sosial, dan kehidupan individu. Oleh
karena itu, pendidikan nilai yang mengarah pada pembentukan moral yang sesuai dengan
norma-norma kebenaran menjadi sesuatu yang esensial bagi pengembangan manusia utuh
dalam konteks sosialnya. Akan tetapi, pada kenyataannya banyak terjadi masalah dalam
penanaman moral pada anak. Era globalisasi telah membuat kehidupan mengalami perubahan
yang signifikan, bahkan terjadi degradasi moral dan sosial budaya dalam masyarakat. Untuk
itu, perlu adanya pendidikan moral dalam usaha penanaman nilai moral pada anak.
Di sebuah tk di salah satu kota di Jawa Timur, ada beberapa temuan yang menarik tentang
pendidikan moral dan agama. Salah satu temuannya adalah tentang kejujuran seorang anak-
anak, ada seorang anak bernama widiya (5 tahun) mengambil pensil temannya tanpa izin, Saat
ditanya oleh gurunya, awalnya dia mengelak tidak menjawab. Namun, setelah diajak bicara
dengan baik dan lembut. Dia akhirnya mengaku kalo perbuatan tersebut itu tidak baik. Maka
dari itu kejujuran sangat penting untuk membentuk karakter moral sejak dini.
Menurut teori perkembangan moral Kohlberg, anak-anak melalui beberapa tahapan dalam
memahami dan menerapkan konsep kejujuran. Pada tahap awal, anak-anak cenderung
berorientasi pada hukuman dan imbalan. Mereka akan jujur jika takut akan hukuman atau
berharap mendapatkan hadiah. Seiring bertambahnya usia dan kognitif, anak-anak mulai
memahami aturan sosial dan menghargai pentingnya hubungan interpersonal. Pada tahap ini,
kejujuran menjadi penting karena mereka ingin menjaga hubungan baik dengan orang lain.
Pada tahap tertinggi, individu memiliki prinsip moral yang kuat dan akan bertindak jujur
berdasarkan keyakinan pribadi, terlepas dari konsekuensinya.
Menurut Albert Bandura, mengajukan teori belajar sosial yang menekankan pentingnya
pengamatan dan peniruan dalam pembentukan perilaku. Menurut Bandura, anak-anak belajar
menjadi jujur dengan mengamati perilaku orang-orang di sekitar mereka, terutama orang tua
dan guru. Jika mereka melihat orang-orang yang mereka hormati bersikap jujur, mereka
cenderung meniru perilaku tersebut.
Menurut teori evolusi kejujuran merupakan adaptasi evolusioner yang memungkinkan manusia
untuk hidup berkelompok. Kejujuran membangun kepercayaan di antara anggota kelompok,
sehingga memudahkan kerjasama dan kelangsungan hidup.
Dalam kasus ini, pendekatan cerita tentang Abu Bakar As-shiddiq, sahabat Nabi Muhammad
SAW yang pertama kali memeluk Islam, dikenal dengan julukan "Ash-Shiddiq" yang berarti
"orang yang sangat jujur". Beliau selalu membenarkan setiap ucapan Nabi Muhammad SAW,
bahkan ketika kebenaran itu sulit diterima oleh orang banyak. Kejujurannya menjadikannya
sosok yang sangat dipercaya oleh Rasulullah dan umat Islam.
Dalam islam, nilai-nilai moral seperti ketakwaan, kejujuran, dan kebaikan samgat ditekankan
dalam al qur'an untuk memberikan panduan pendidikan moral dan agama, seperti ayat dibawah
ini yang saya sebutkan artinya yaitu
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan katakanlah perkataan
yang benar." (QS. Al-Ahzab ayat 70).
Ayat tersebut dapat diajarkan kepada anak-anak dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengakui
kesalahan, dan tidak berbohong saat ditanya orang tua ataupun guru disekolah. Dengan seperti
itu anak-anak tidak hanya belajar tentang kejujuran sebagai nilai moral, tetapi juga kejujuran
adalah kunci kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan yang akan mendatang.
Ada beberapa solusi umtuk menanamkan nilai kejujuran pada anak usia dini, yaitu dengan cara
orang tua dan pendidik harus menjadi teladan dalam perilaku jujur seringkali anak-anak
cenderung meniru apa yang mereka lihat dengan menunjukkan sikap jujur dalam kehidupan
sehari-hari, seperti mengakui kesalahan atau berbicara dengan jujur tentang situasi tertentu,
mereka akan belajar untuk melakukan hal yang sama. Bisa juga demgan membacakan dongeng
atau cerita yang mengandung pesan moral tentang kejujuran dapat menjadi alat yang efektif
dalam menanamkan kejujuran sejak dini. Mengadakan diskusi terbuka dengan anak mengenai
pentingnya kejujuran dan dampak dari kebohongan seperti: menjelaskan konsekuensi dari
perilaku tidak jujur dan bagaimana kejujuran membangun kepercayaan dalam hubungan dapat
membantu anak memahami nilai ini secara lebih jelas.
Perkembangan moral dan agama anak usia dini tidak dapat hanya dijelaskan sebagai materi
namun juga harus di contohkan langsung melalui kehidupan sehari-hari, sebab kejujuran adalah
salah satu nilai moral fundamental yang harus diajarkan kepada anak-anak sejak dini
untuk membentuk dasar karakter yang kuat dan integritas, yang sangat penting dalam interaksi
sosial mereka di masa depan nanti.
Dengan memahami kebutuhan dan karakteristik anak usia dini, kita dapat menciptakan
lingkungan yang baik untuk pembelajaran moral dan agama yang bermanfaat. Pada akhirnya,
aksi ini akan berkontribusi pada pembentukan generasi yang tidak hanya pintar, tetapi juga
berakhlak mahmudah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun