Mohon tunggu...
Asrudin Kahar
Asrudin Kahar Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Jakarta Tak Butuh Pemimpin Seperti Lee Kuan Yew

1 Februari 2017   10:10 Diperbarui: 1 Februari 2017   10:25 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.eramuslim.com/berita/analisa/jakarta-tak-butuh-lee-kuan-yew.htm#.WJFAF9KLS00

Gaya Kepemimpinan Utilitarianisme LKY dan Ahok

Mungkin anda bertanya apa yang salah dari Ahok? Bukankah pembangunan memang harus cepat? Bukankah ada sebuah pengorbanan dalam setiap keputusan dan kebijakan?

Inilah yang dimaksud dengan kategori kepemimpinan utilitaritarianisme, gaya kepemimpinan LKY dan Ahok sama persis dengan kategori tersebut. Ultilitarianisme yaitu teori yang mendukung sebanyak mungkin keuntungan bagi sebanyak mungkin orang. “The greatest happiness of the greatest number,” ujar filsuf Inggris abad ke-18, Jeremy Bentham.

Suatu tindakan dianggap cukup benar jika dirinya menghasilkan sebanyak mungkin keuntungan dengan sedikit mungkin orang yang akan dikorbankan. Teori ini tidak bicara hak atau kebebasan individu.

Menurut anda mana yang lebih penting, kebahagiaan sepuluh ribu warga dipinggir sungai atau kebahagiaan sepuluh juta warga DKI bebas dari banjir?

Mana yang lebih bermanfaat, pendapatan nelayan tradisional di pasar ikan atau Rp 178 Triliun dana kontribusi untuk DKI?

Jawaban Ahok begini..!!!! mereka yang digusur itu kan dapat rumah susun? Pastinya mereka ikut bahagia kok. Menurut hasil dari laporan LBH Jakarta tentang bagaimana mayoritas warga yang pindah ke rusun sangat merana karena penghasilan mereka turun drastis, bahkan tingkat pengangguran semakin bertambah.

Pragmatism dan otoritarianisme itu bagaikan candu. Ingat..ketika Ahok menyatakan akan membunuh dua ribu orang demi sepuluh juta orang? Ataukah saat Ahok meminta kepada petugas keamanan untuk membunuh para demostran yang anarkis?

Atau perhatikan dengan seksama ketika Ahok tadinya hanya bermasalah secara etis kini bermasalah secara hukum. Faktanya, Pengadilan Tata Usana Negara (PTUN) Jakarta memenangkan gugatan warga Bukit Duri atas Pemprov DKI yang ternyata terbukti menyalahi semua prosedur penggusuran yang dilakukan Ahok. Bahkan Ahok kalah telah menghadapi gugatan warga Bidara Cina akhir April tahun lalu.

Bayangkan jika anda diusir paksa, rumah anda dihancurkan, lalu pengadilan bilang anda yang benar, pemerintah yang salah. Lalu dengan GAGAH PERKASA Ahok mengatakan bahwa tindakan itu BENAR dan akan melanjutkan PENGGUSURAN semua penduduk Jakarta yang menyalahi aturan pemerintah Jakarta. Apa itu namanya kalau bukan KECANDUAN?

SALAM KOMPASIANA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun