Mohon tunggu...
Asrorur Rahim
Asrorur Rahim Mohon Tunggu... Ilmuwan - santri di Universitas Diponegoro

bermanfaat untuk menjadi hebat, berkarya untuk menjadi bermakna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Meneladani Sembilan Nilai Keutamaan Gus Dur

9 Februari 2022   10:43 Diperbarui: 9 Februari 2022   10:48 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gus Dur Muda Sumber: nu.or.id

Abdurrahman Wahid, Abdurrahman Ad-dakhil, atau yang dikenal luas masyarakat Indonesia dengan sebutan Gus Dur merupakan tokoh intelektual, tokoh cendekiawan muslim Indonesia  yang mempunyai peran dan pengaruh besar bagi bangsa ini, sosoknya yang sangat santun dan dapat merangkul semua tiap-tiap golongan maupun etnis di Indonesia membuat kami kagum sekaligus mengidolakan beliau. Bagi kami julukan atau sebutan yang sangat sesuai dengan beliau adalah "The Goodfather of peace, tolerance, and pluralism" . karena beliau sendiri adalah sosok pendamai yang dapat meneduhkan berbagai umat agama dan selalu membawa kedamaian untuk kondisi bangsa ini dan Gus Dur sendiri pernah mengatakan bahwa "Perdamaian tanpa keadilan adalah ilusi". Kata-kata yang diucapkan Gus Dur tersebut tentunya dapat membakar semangat toleransi dan tentunya selalu menginspirasi dan dapat menyatukan tiap sisi, tiap sendi, dari bangsa ini.

Nilai nilai keutamaan Gus Dur adalah sebuah nilai pokok nilai yang sangat unggul apabila nilai tersebut diterapkan dalam sebuah tatanan kehidupan beragama dan berbangsa, tentu nilai ini adalah bukan sembarang nilai karena dari setiap nilai mempunyai kandungan dan substansi yang dapat menuntun ke kehidupan ke arah yang lebih baik. 9 nilai keutamaan Gus Dur merupakan suatu pertalian atau jaringan yang berkorelasi antara nilai satu dengan nilai yang lain, ibarat rukun islam adalah apabila kurang satu saja maka dianggap kurang sempurna atau analogi yang lain adalah makanan empat sehat lima sempurna. Nilai Gus Dur tersebut juga diharapkan menjadi sebuah falsafah dan dapat menjadi uswatun hasanah, suri teladan yang baik dan membantu kita untuk memahami logika berpikir dan bertindak dari sosok Gus Dur.

  1. Nilai Ketauhidan
    Tauhid merupakan sebuah pondasi dan menjadi sebuah dasar dari pemikiran-pemikiran Gus Dur yang lain. Ketauhidan adalah menyatakan suatu keesaan Allah sang pencipta dan mengakui Allah sang pencipta adalah maha di atas segala maha yang bersifat esa. Ketauhidan berakar atau bersumber dari keimanan jadi ketauhidan diperoleh tidak hanya dari sebuah ucapan belaka tetapi harusnya diamalkan dan juga disaksikan sesuai dalil yang berbunyi   , kemudian sadar bahwa Allah lah yang maha satu yang maha mengayomi seluruh alam dan juga seluruh makhluknya. Menanggapi ihwal tersebut dapat diterapkan atau diaplikasikan dalam sebuah aksi atau tindakan perjuangan yang melingkupi sosial, politik, ekonomi, kebudayaan dan juga tidak lupa akan ihwal memanusiakan manusia.
  2. Nilai Kemanusiaan
    Nilai kemanusiaan merupakan nilai yang fundamentalis, sebagai sama-sama makhluk Tuhan YME Allah SWT dan sebagai insan kamil kedudukan kita di mata Allah adalah sama yaitu sama-sama sebagai makhluk Allah SWT. Kita diciptakan,dilahirkan,dibesarkan di manapun, dari siapapun dan dilahirkan kapanpun kedudukan kita adalah sama yaitu sebagai makhluk Allah yang tujuan utamanya di sini adalah tidak lain untuk beribadah. Poin terpenting dari nilai kemanusiaan ini adalah "memanusiakan manusia". Menganggap manusia adalah makhluk yang perlu dihargai,dihormati, dan diberi kebebasan untuk bersikap maupun bertindak meskipun mempunyai perbedaan suku,ras,agama maupun hal-hal yang tidak menjadi seragam.
  3. Nilai Keadilan
    Adil adalah suatu perilaku atau tindakan yang tidak berat sebelah atau dalam pengertian lain adalah sama rata sama bahagia dan antara satu dengan yang lainnya tidak ada yang dirugikan. Keadilan harus ditegakkan karena nantinya ketimpangan sosial akan terjadi di dalam suatu kehidupan, Gus Dur mencontohkan hal ini dengan tidak membedakan antara daerah satu dengan daerah lain ketika beliau menjadi kepala negara. Perlindungan dan keadilan harus dijunjung tinggi, jika ada yang ditindas maka pembelaan adalah solusinya dan itu sudah menjadi suatu tanggungjawab setiap insan.
  4. Nilai Kesetaraan
    Kesetaraan adalah melihat atau memandang setiap manusia adalah sama atau setara, tidak ada yang membedakan antara satu dengan yang lainnya. Sama-sama makhluknya Allah dan sama-sama berproses dan hidup di buminya Allah, tidak ada kaum yang terdiskriminasi, tidak ada kaum marjinal, dan tidak ada kaum minoritas. Sama-sama mempunyai hak dan sama-sama mempunyai kewajiban.
  5. Nilai Pembebasan
    Pembebasan adalah hasil akhir dari nilai keadilan dan nilai kesetaraan, jika setiap manusia sadar akan tanggungjawab yang diemban yakni penegakan kesetaraan dan keadilan maka nilai pembebasan ini akan termanifestasi di setiap sisi kehidupan manusia dan setiap manusia akan merdeka baik memerdekakan dirinya sendiri maupun memerdekakan orang lain.
  6. Nilai Kesederhanaan
    Kesederhanaan akan menjadi sebuah solusi dari sikap-sikap negatif yang menghinggapi dan hadir di tengah-tengah kehidupan, contohnya adalah sikap materialistis, boros, serakah dan perilaku koruptif. Jika nilai kesederhanaan diaplikasikan dalam kehidupan tentu akan membuat kehidupan ini akan menjadi kehidupan yang sejahtera dan tidak ada pelanggaran sosial.
  7. Nilai Persaudaraan
    Sebagai manusia tentu kita semua adalah saudara, baik saudara seiman maupun saudara sebangsa tanah air. Persaudaraan akan terwujud apabila nilai nilai keadilan, kesetaraan, kesederhanaan diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari baik itu berbeda keyakinan maupun berbeda pandangan. Nilai persaudaraan harus dijunjung tinggi demi mewujudkan negara dan peradaban yang unggul dan maju. Gus Dur sudah mencontohkan itu lewat wujud konkret mempersaudarakan etnis tionghoa dengan etnis-etnis yang lain di Indonesia.
  8. Nilai Keksatriaan
    Keksatriaan dapat terwujud apabila seorang insan dapat memenuhi kewajiban-kewajiban yang telah ditentukan oleh Tuhan, Allah SWT. Tanggungjawab mengenai sebuah proses kehidupan dan berani berbuat sesuai dengan konsekuensi yang didapatkan. Sifat keksatriaan juga harus mengedepankan sifat sabar dan sifat ikhlas dalam menjalani sebuah proses dan tawakkal kepada hasil  proses tersebut.
  9. Nilai Kearifan Lokal
    Local Wisdom atau kearifan lokal bersumber dan berkiblat pada kebudayaan atau adat istiadat suatu masyarakat. Kearifan lokal di Indonesia berwujud PBNU, pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, nasionalisme, dan UUD 1945. Kearifan lokal harus dijunjung tinggi karena berperan dalam menentukan sebuah maju mundurnya suatu peradaban bangsa dan juga menjadikan kearifan lokal sebagai kiblat dalam menyebarkan nilai-nilai Gus Dur yang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun