Mohon tunggu...
Asrorul Fitri As Tsani
Asrorul Fitri As Tsani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Prodi D3 Usaha Perjalana Wisata Angkatan 22 Fisip Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila Sebegai Metode Refleksi Pemuda Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045

17 Juni 2023   09:40 Diperbarui: 17 Juni 2023   09:49 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar pancasila di tangan generasi muda (sumber: https://www.liputan6.com) 

Indonesia Emas 2045 adalah sebuah visi besar yang dibangun oleh pemerintah Indonesia dalam membangun dan menyejahterakan masyarakat Indonesia pada tahun 2045. Untuk mencapai visi tersebut, diperlukan generasi muda yang cerdas, berkarakter, dan memiliki kontribusi positif dalam membangun negara. Oleh karena itu, internalisasi nilai-nilai Pancasila menjadi metode refleksi pemuda bangsa dalam meraih Indonesia Emas 2045.

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merupakan pokok ajaran dan nilai-nilai yang harus dipegang oleh setiap warga negara. Dalam hal ini, pemuda sebagai generasi penerus bangsa juga harus menyadari dan menerima bahwa Pancasila merupakan landasan utama dalam membangun karakter dan kepribadian.

Internalisasi nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan melalui metode refleksi diri terhadap lima nilai Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Melalui proses refleksi, pemuda dapat membawa nilai-nilai Pancasila ke dalam kehidupan mereka sehari-hari. Misalnya, dengan menyadari dan merenungkan nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, pemuda akan lebih menghargai keberagaman agama dan toleran terhadap pemeluk agama lain. Atau dengan memahami dan mengamalkan nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, pemuda akan lebih peka terhadap kesenjangan sosial dan berupaya memberikan kontribusi yang positif untuk mengurangi kesenjangan tersebut.

Selain itu, pemuda juga dapat menginternalisasi nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan karakter di sekolah atau universitas. Pendidikan karakter akan membantu pemuda dalam membentuk karakter dan kepribadian yang kuat, sehingga dapat menjadi warga negara yang berkualitas dan mampu menjadi kontributor yang positif untuk masyarakat.

Dalam era digital saat ini, penting bagi pemuda untuk menghadapi perubahan dan tantangan dengan menggunakan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman. Dengan mempraktikkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan digital, pemuda dapat membantu mempromosikan toleransi, menghormati hak asasi manusia, dan menjaga keamanan di dunia maya.

Untuk mencapai Indonesia Emas 2045, peran pemuda sangat diperlukan. Refleksi diri terhadap nilai-nilai Pancasila dan internalisasi nilai-nilai tersebut sebagai bagian dari karakter dan kepribadian yang kuat dapat membantu pemuda menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas, berkarakter, dan mampu memberikan kontribusi yang positif dalam membangun negara. Hal ini akan membantu mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045 dan menjadikan Indonesia sebagai negara yang maju dan sejahtera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun