Mohon tunggu...
asroni hamid
asroni hamid Mohon Tunggu... Wiraswasta - wirausaha

melanjutkan cita cita jadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Love

Carut Marut Perselingkuhan

25 Juli 2024   20:13 Diperbarui: 25 Juli 2024   20:32 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

      Selingkuh, berselingkuh, diselingkuhi, menyelingkuhi, adalah hal biasa pada berita berita yang acapkali kita dengar dalam kehidupan nyata. Dibilang nyata, sebab nggak bisa diumpet-umpetin kala seseorang tercium bau selingkuh. Bau selingkuh awalnya memang biasa. 

Kayak orang lagi flu. Tak mencium sama sekali baunya. Nanti saat si flu sudah nggak ada, pelan tapi pasti, bau itu akan tercium. Dan makin lama makin legit baunya. Mengapa demikian?

      Mengingkari! Diakui atau nggak, pasangan yang melakukan perselingkuhan pada dasarnya sudah menarik janji sucinya yang telah disepakati secara egois dan sepihak. Pada rincian waktu, sang pelaku selingkuh mulai memaksa bicaranya sendiri dengan perkataan yang mungkin, dia sendiri tidak mau berkata itu. Trend waktu yang seharusnya bukan jam kerja, pasti akan berubah dengan situasi masih jam kerja. 

"Ya ini masih di kantor. Kerjaan masih menumpuk. Sabar ya,.." dengan ringannya pelaku selingkuh menganggap posisi lebih utama ketimbang ucapan. Dalam arti, ketika posisinya berharap tetap tak ada curiga, dia harus berani mempertaruhkan ucapan tak sesuai kenyataan (bohong tipis) buat pasangannya. 

Dan ketika bohong perdana mampu mengayomi dirinya, pasti lebih melebar narasi bohongnya ketika ada call atau chatt serupa. "Payah ini say, ngapain barang pesanan kantor nggak dikirim dari tadi. Ini sama juga mau nggak mau aku harus nunggu barang sampai ditanganku. Biar bos nggak marah!" atau "Ada perbaikan instalasi listrik ini say, jadi harus aku tungguin sampai selesai. Takut ada apa-apa".

      Jangan harap, pelaku sekingkuh akan bener omongannya terhadap pasangannya! dia pasti akan mutar-muter mencari cara agar tepat pada sasaran mempertahankan pasangan sahnya. Sementara disisi lain, dia juga wajib berjuang agar apa yang dijalin dengan kekasih gelapnya tetap berjalan natural dan makin mesra. 

Satu yang harus diketahui bagi yang suka bermain api selingkuh. Yaitu, tunggu saat apes menyapamu. Bagaimanapun caramu menyembunyikan jalinan dengan kekasih gelapmu, jika waktu sial itu menyapa, engkau pasti akan dipaksa untuk berlagak ampun ampun minta maaf terhadap pasangan sahmu. 

Masih jika pasanganmu menerimamu dengan tulus. Bayangkan jika malah ngotot ngajakin putus permanen?! Padahal pasangan sah biasanya mau diajak hidup susah susah, sedih sedih, dan nyatanya mau menerima apa adanya kala hidup dirundung masalah. 

Sementara pasangan selingkuhanmu, pasti yang terbesit dia maunya yang enak-enak saja. Yang indah-indah saja. Satu catatan yang harus kamu ingat. Pernahkan pasangan selingkuhan mau diajak susah? Siap menerima apa adanya? Mau diajak hidup serba kekurangan? Kala kau sakit apa pernah merawatmu dengat tulus?   

      Camkan itu!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun