Banjarmulya, Pemalang (29/07/2023) Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) sukses mengadakan praktik pembuatan briket dari bonggol jagung dan sisa pakan yang memiliki potensi melimpah di lahan pertanian maupun peternakan di Desa Banjarmulya, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang.
Banjarmulya merupakan desa yang kaya akan sumber daya alam yang sangat melimpah, salah satunya adalah jagung. Jagung merupakan salah satu tanaman unggulan yang ada di desa Banjarmulya, dimana produksi dari tahun ke tahu mengalami peningkatan. Tetapi dari hasil yang mengalami peningkatan maka limbah yang dihasilkan juga akan mengalami peningkatan. Pemanfaatan limbah bonggol jagung di daerah Banjarmulya yang kurang maksimal, karena pemanfaatannya dari limbah bonggol jagung sendiri hanya diolah menjadi campuran pakan ternak dan masih belum ada inovasi untuk pemanfaatannya.
Berdasarkan latar belakang tersebut mendorong Asrofi Munir (20) Mahasiswa Peternakan KKN UNDIP berinisiatif untuk mengadakan pelatihan dan pengelolaan bonggol jagung menjadi sebuah bahan bakar alternatif yaitu briket arang yang nantinya dapat menjadi peluang usaha bagi masyarakat desa Banjarmulya dusun Penuntun. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari (Bpk. Anwar) selaku pemilik pabrik arang "Praktik pembuatan briket dari bonggol jagung sendiri belum pernah saya lakukan, oleh karena itu perlu dilakukan penyampaian informasi agar petani disini dapat memanfaatkan bonggol jagung menjadi briket.
Penyuluhan mengenai praktik pembuatan briket memang sebaiknya segera dilakukan agar petani ataupun peternak dapat mengetahui manfaat limbah pertanian yang melimpah sebagai tambahan sampingan".
Dr. Fahmi Arifan S.T., M.Eng. menjelaskan bahwa "apabila dilihat dari segi ekonomi penggunaan briket bio arang ini dapat menghemat pengeluaran biaya untuk membeli minyak tanah atau gas elpiji. Sedangkan dari segi lingkungan pembuatan briket dengan bahan dasar tongkol jagung merupakan usaha mengurangi limbah jagung di sekitar masyarakat Desa Banjarmulya."
Adanya kenyataan jika melimpahnya ketersediaan bonggol jagung yang kurang dimanfaatkan secara maksimal ini lah yang menggerakkan Asrofi Munir (20) untuk merancang program pemanfaatan bonggol jagung menjadi salah satu sumber energi berupa briket arang. Briket atau bio arang ini adalah salah satu jenis energi biomassa yang biodegradable dan ramah lingkungan. Briket arang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi karena memanfaatkan limbah yang tidak terpakai, proses pembuatannya mudah, dan mempunyai nilai kalor yang tinggi. Bahan bakar ini cocok digunakan untuk para pedagang atau pengusaha yang membutuhkan pembakaran terus menerus dalam jangka waktu yang lama.
Asrofi Munir (20) melakukan pelatihan pembuatan briket menggunakan bahan alternatif yang murah dan mudah di dapat, sehingga masyarakat dapat menerapkannya dengan mudah, selain itu langkah-langkah yang di ajarkan juga tergolong mudah untuk di lakukan sendiri dan juga membagikan buku panduan yang berisikan kandungan semua bahan yang digunakan, dan langkah-langkah pembuatan
Pelaksanaan sosialisasi ini dilakukan dengan tujuan agar dapat memotivasi dan mendorong petani Desa Banjarsari dalam memanfaatkan bonggol jagung dan untuk mengubah pandangan masyarkat akan bonggol jagung yang sebelumnya dianggap sebagai limbah yang tidak diinginkan menjadi suatu hal yang mempunyai nilai ekonomis tinggi.
Dr. Heni Rizqiati S.P.t., M.Si. menegaskan bahwa "saya berharap upaya kecil yang Asrofi (20) lakukan selama kegiatan KKNT dapat bermanfaat bagi masyarakat, dan sekaligus menjadikan masyarakat Desa Banjarmulya sadar dan peduli terhadap lingkungan, serta kedepannya Desa Banjarmulya menjadi sentral industri pembuatan briket di Pemalang."