Mohon tunggu...
Asrofi Asfahani
Asrofi Asfahani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Wartawan Pesantren

Suka Upload Hal-Hal Baik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sahabat, Akankah Kita Bertemu Kembali?

29 Juli 2022   15:51 Diperbarui: 29 Juli 2022   15:56 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
seorang sahabat selalu bersama di setiap waktu dan keadaan. Source : dalwaberita.com

Manusia adalah makhluk sosial, makhluk yang membutuhkan orang lain. Ia tidak dapat melangsungkan kehidupan tanpa adanya campur tangan dari orang lain. Oleh karena itu, manusia harus saling berinteraksi, saling melengkapi, dan saling berbagi antar sesamanya. Saking dekatnya hubungan interaksi itu, terbentuklah hati yang saling terhubung dan saling terikat antara satu sama lain. Imbasnya, seseorang semakin merasa nyaman jika bersanding bersama dengannya hingga seakan-akan telah menjadi tempat berlabuh hati di kala kegundahan telah melanda. Mereka adalah tempat bernaung dari segala suka dan duka. Hingga ajal menjemput, harapannya dapat berjumpa kembali kelak di alam baka. Mereka itulah yang biasa dikenal dengan sebutan sahabat.

Sejak kecil, kita sudah mengenal baik dengan istilah sahabat. Namun, kita masih belum memahami arti sahabat yang sesungguhnya. Kita hanya mengerti sahabat ialah seseorang yang selalu bersamamu setiap saat, dimanapun, dan kapanpun. Sering menghabiskan waktu bersama, bermain bersama, bahkan kadang-kadang juga bertengkar memperselisihkan hal yang tidak terlalu berguna. Tapi, tak memerlukan waktu lama, kamu sudah berdamai dengannya. Lalu, melanjutkan kehidupan yang menyenangkan kembali dan menganggap perselisihan itu seolah tak pernah terjadi. Hal ini terus berlanjut, hingga sesuatu yang tak kamu harapkan telah terjadi, yaitu upacara kelulusan. Momen yang memisahkan antara kamu dengan sahabat dekatmu. Saat itu, kamu memutuskan untuk melanjutkan pendidikanmu ke jenjang lebih tinggi. Namun realita berkata lain, sahabatmu lebih memilih jalan lain, Ia memutuskan untuk menempuh ke lembaga pendidikan yang berbeda denganmu. Kamu pun merasa sedih. Beruntung, bagi orang yang satu sekolah dengan sahabatnya. Namun, bagaimana dengan orang yang berpisah dengan sahabatnya dalam jangka waktu yang lama? Apakah ia akan bahagia? Sungguh itu sangat menyedihkan, bagaimana tidak, setiap hari kamu meluangkan sebagian besar waktu bersamanya, suka duka selalu mewarnai di setiap bingkai kehidupanmu dengannya. Hingga Akhirnya, kamu memutuskan untuk saling mengikrarkan janji dengannya, berharap suatu hari kamu pasti akan bertemu kembali dengannya. Apapun keadaannya.

Mungkin seperti inilah yang dirasakan sahabat Bilal bin Rabah setelah ditinggal pergi sahabat tercintanya, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam untuk selama-lamanya. Sepeninggal Rasulullah, Bilal tak mau lagi mengumandangkan azan di masjid Nabawi, bahkan ia ingin segera pindah dari di kota dimana jasad Nabi dikebumikan itu, dengan alasan dia tidak kuasa menahan rasa rindu dengan kenangan-kenangan yang dulu pernah dilalui sahabat Bilal bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di kota itu. Setiap memandang tempat-tempat penuh kenangan, tak terasa air matanya tumpah ruah, mengalir deras karena rindu akan sosok yang dicintainya. Selain Bilal, Ada juga sahabat lain yang merindukan ingin bertemu dengan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam di alam penantian, akhirat. Namun, ia ragu karena amal perbuatannya tak mampu menyamai dengan amal kebaikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, ia pun bersedih karena nanti akan berpisah dengan Rasulullah. Karena rasa kasih sayang Rasulullah kepada sahabatnya itu, beliau pun mengatakan “Seseorang akan dikumpulkan bersama dengan orang yang dicintainya”.

Seorang sahabat sejati tidak akan pernah melupakan sahabat karibnya. Ia pasti berusaha ingin bertemu kembali dengannya, apapun caranya, dan bagaimanapun keadaannya. Sebab, ia adalah orang yang telah mengisi relung hati yang dalam yang tak mungkin dapat tergantikan oleh orang lain. Sebisa mungkin, ia meluangkan waktu dengan sahabatnya, walaupun hanya sekedar berbincang-bincang atau berkunjung di suatu tempat mengenang masa-masa yang dulu dilalui bersama. Merindukan hangatnya pelukan sahabat, eratnya jabatan tangan adalah saat yang dinanti-nantikan oleh setiap insan setelah sekian lama tak pernah bertatap muka dan bertegur sapa, terlebih di masa pandemi yang sedang menimpa negeri ini yang segala aktivitasnya serba terbatas.

Maka dari itu, luangkanlah waktu bersama dengan sahabat. Jangan pernah memusuhi, menyakiti apalagi mengecewakan mereka. Kasihi dan cintailah mereka dengan penuh kasih sayang sebagaimana kamu mengasihi saudaramu sendiri. Doakanlah mereka agar selalu berada dalam lindungan Allah subhanahu wa ta’ala dan tetap memegang teguh ajaran Nabi-Nya. Hingga akhirnya, kelak dapat dipertemukan kembali di surga-Nya. Amin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun