Tentang Ibu yang Menghanyutkan Bayinya
Sungguh hanya cinta yang kental
yang mampu melarutkan tekad para perempuan itu
menghanyautkan bayi-bayi merah mereka di belantara gejolak sungai
:Nil, Gangga dan Citanduy pada suatu hari.
Kau tahu bayi-bayi merah itu
telah menuntaskan skenario takdirnya sendiri
Musa meraup bara api, memecah batu
mengubur ribuan sihir untuk membelah lautan
sebelum terkapar di bukit Tursina.
Karna tekun belajar merentang busur pada matahari
menjawab setiap pertanyaan keberadaan diri
meraup martabatnya sendiri.
Dan Cindelaras merangkum dunia
menegaskan arti hidup
dengan kokok ayam jantan tegap berdiri
Cinta pulakah yang mampu
melarutkan tekad para perempuan itu
menghanyutkan bayi-bayi merah mereka
di ranggassungai mati belakang rumahmu
malam tadi?
Aku sangsi. Mampukah bayi-bayi merah itu
menuliskan skenarionya sendiri?
Kudengar mereka mati
saat anjing-anjing berpesta kenduri.
Sepotong tulangnya ditemukan gelandangan
terselip di bawahkardus mi.
Sanggar Imaji Bangko 1435 H
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI