pendidikan yang berkualitas dan relevan bagi siswa, Pengawas Damping Abdul Rakhman, S.Pd., M.Pd., berkolaborasi dengan Komunitas Belajar (Kombel) SMART dari SMAN 1 Wajo dalam sebuah program pendampingan Kurikulum Merdeka. Program ini menyasar sembilan sekolah di Makassar, yakni SMAS Al Bashirah, SMAS Darul Fikri, SMAS Al Bayan, SMAS Raiders, SMAS Metro School, SMAS Golden Gate, SMAS Kristen YHS, SMAS Muhammadiyah, dan SMAS Muhammadiyah 3. Pendampingan yang dilakukan sejak Agustus hingga September 2024 ini berlangsung secara daring, memungkinkan jangkauan yang lebih luas serta efektivitas dalam proses pendampingan.
Dengan komitmen kuat untuk mewujudkanPendampingan yang berlangsung intensif ini dirancang untuk membantu para pendidik memahami serta menerapkan Kurikulum Merdeka secara optimal di sekolah masing-masing. Materi yang dibahas dalam pendampingan mencakup beragam aspek penting dari Kurikulum Merdeka, termasuk struktur kurikulum, analisis capaian pembelajaran, penyusunan modul berdiferensiasi, pelaksanaan proyek penguatan profil pelajar Pancasila, pemilihan mata pelajaran, dan penyusunan peta konten. Setiap sesi difokuskan agar para pendidik dapat memahami dan mengimplementasikan kurikulum tersebut sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa mereka.
Menurut Abdul Rakhman, Kurikulum Merdeka menghadirkan peluang besar bagi para pendidik untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan terfokus pada kebutuhan individual siswa. "Kami ingin memastikan bahwa para pendidik di Makassar memiliki pemahaman yang mendalam tentang Kurikulum Merdeka sehingga mereka dapat mengaplikasikannya dengan penuh keyakinan dan kesesuaian. Kurikulum Merdeka ini menuntut adaptasi dan inovasi dari guru, dan melalui pendampingan ini, kami berusaha mendukung mereka untuk mencapai itu," jelas Abdul Rakhman.
Pendampingan ini juga dirancang dengan berbagai sesi yang dirangkai secara berkelanjutan agar pengalaman yang diberikan benar-benar mendalam dan aplikatif. Para guru diberikan ruang untuk berdiskusi, bertukar ide, dan saling memberikan umpan balik, menjadikan setiap sesi sebagai wadah pembelajaran kolaboratif yang membangun kompetensi mereka secara berkelanjutan. Kombel SMART SMAN 1 Wajo juga berperan aktif dalam memberikan pemahaman praktis mengenai pengembangan modul berdiferensiasi dan strategi penyampaian materi yang dapat disesuaikan dengan beragam kebutuhan siswa.
Dalam proses ini, penguatan profil pelajar Pancasila menjadi salah satu fokus utama. Melalui proyek penguatan ini, para guru diajak untuk merancang aktivitas yang tidak hanya meningkatkan kompetensi kognitif, tetapi juga mengembangkan karakter siswa yang berpijak pada nilai-nilai Pancasila. Hal ini diharapkan mampu membentuk generasi pelajar yang memiliki karakter kuat, integritas, serta rasa tanggung jawab terhadap masyarakat dan bangsa.
Abdul Rakhman, S.Pd., M.Pd. merasa sangat bahagia atas kelancaran dan keberhasilan kegiatan ini. "Kami sangat bersyukur bahwa kegiatan pendampingan ini dapat berjalan dengan baik. Respons dari para guru sangat positif, dan mereka merasa semakin percaya diri dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Kami berharap pendampingan ini dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih dinamis dan adaptif di Makassar," ujarnya.
Dengan adanya kolaborasi strategis antara Kombel SMART SMAN 1 Wajo dan Abdul Rakhman, program pendampingan ini tidak hanya membantu sekolah-sekolah tersebut dalam penerapan Kurikulum Merdeka, tetapi juga mendorong terbentuknya komunitas pendidikan yang kuat dan kolaboratif. Langkah ini diharapkan dapat terus memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas pendidikan di wilayah Makassar serta menjadikan Kurikulum Merdeka sebagai sarana untuk menciptakan siswa yang kreatif, berintegritas, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H