Mohon tunggu...
ASRI RAHAYU
ASRI RAHAYU Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah salah satu Guru Bahasa Jawa di SMK NU Kunduran.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practices

6 Oktober 2022   20:40 Diperbarui: 6 Oktober 2022   20:41 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada pembelajaran muatan lokal Bahasa Jawa

Penulis

Asri Rahayu, S.Pd.

Tanggal

Rabu, 21 September 2022

Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Peralihan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) yang digunakan semasa pandemi covid-19 ke PTM (Pembelajaran Tatap Muka) membuat motivasi belajar siswa menurun, terjadinya kehilangan pembelajaran (learning loss) literasi dan numerasi yang signifikan pada saat PJJ mengakibatkan banyak perubahan sikap pada peserta didik yang berdampak pada pembelajaran. Hal ini disebabkan karena berbagai sebab, diantaranya kelemahan SDM, teknologi dan strategi pembelajaran. Oleh karena itu, siswa merasa bosan dan terkesan pasif pada saat pembelajaran di kelas karena terbiasa bermain di rumah dengan temannya pada saat PJJ. Perubahan yang terjadi seperti:

  • Menurunnya tingkat kefokusan siswa saat mengikuti pembelajaran.
  • Malas dan pasif mengerjakan soal ataupun sekedar menjawab pertanyaan sederhana yang diberikan Guru.
  • Sering mengobrol pada saat pembelajaran, terkesan acuh dan tidak memperhatikan.
  • Lebih tertarik sama smartphonenya.
  • Malu saat mengungkapkan pendapat.
  • Ingin cepat pulang saat berada di sekolah.
  • Sebab lain yang menyebabkan memburuknya kondisi ini dapat dilihat dari faktor yang bersumber dari Guru dan orang tua.
  • Latar belakang masalah yang bersumber dari Guru adalah:
  • Guru belum menggunakan media pembelajaran yang tepat.
  • Kurangnya pemanfaatan TPACK di kelas.
  • Guru merasa nyaman menggunakan metode konvensional (Ceramah dan mencatat)
  • Guru belum menggunakan model pembelajaran yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan siswa.
  • Latar belakang masalah yang bersumber dari Orang tua adalah:
  • Orang tua sepenuhnya menyerahkan pendidikan anak kepada sekolah.
  • Kesibukan orang tua dalam bekerja.
  • Kurangnya perhatian orang tua ke anak.
  • Guru sebagai motivator dan fasilitator memiliki peran yang penting dalam berlangsungnya suatu pembelajaran. Guru harus bisa menciptakan pembelajaran yang berfokus pada peserta didik, mengetahui kebutuhan belajarnya guna muwujudkan pembelajaran yang nyaman. Saya yang berperan sebagai Guru mempunyai tanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran ini secara efektif dengan menggunakan metode, media dan model pembelajaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan motivasi peserta didik dan tujuan pembelajaran bisa tercapai sesuai yang diharapkan.

Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, wawancara Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas sekolah serta kunjungan kerumah orang tua siswa, maka beberapa tantangan yang terjadi yaitu:

  • Orang tua jarang di rumah karena sibuk bekerja.
  • Tidak ada motivasi yang diberikan orang tua kepada anaknya.
  • Siswa belum tahu betul pentingnya proses belajar.
  • Siswa hanya berorientasi sama nilai/hasil akhir.
  • Siswa merasa bahwa sekolah itu tidak penting/tidak ada gunanya.
  • Hilangnya kepercayaan diri yang timbul dari dalam diri siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun