Setiap manusia itu sejatinya dilahirkan bersih, cenderung kepada kebaikan dan jujur. Setiap manusia menginginkan kehidupan yang tenang, kehidupan yang damai, dan sejahtera lahir batin. Pada prinsipnya setiap manusia tidak menghendaki keburukan terjadi pada dirinya, apalagi menghendaki musibah melanda.
Namun itu hanya utopia pada tataran realita. Realita ternyata begitu dinamis, penuh dengan kombinasi-kombinasi, intrik, bahkan ada siasat yang memiliki akibat buruk bagi orang lain dan lingkungan disekitarnya, tanpa sadar itupun sebetulnya berakibat buruk pada dirinya sendiri.
Sehingga tak heran kalau dalam tataran realita kita menemukan kasus-kasus tindak kejahatan dan keburukan, yang sudah diluar toleransi hukum seperti pembunuhan, perampokan, penganiayaan, atau perkosaan. Sampai pada tingkat yang mungkin bagi setiap kita responnya akan berbeda, bisa dalam batas toleransi kita, atau diluar batas toleransi kita. Adanya sebuah hinaan, cacian, ada fitnah, ada dusta, ada ingkar janji, ada pengkhianatan.
Saya suka sedikit bertanya-tanya ketika menemukan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H