Mohon tunggu...
Asri Puspitasari
Asri Puspitasari Mohon Tunggu... -

A mother, a wife, a daughter, a sister, a best friend, a friend

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

#BahasaDanKita: Enam Bulan Pertamaku Berumah Tangga

21 September 2012   15:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:02 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Desember 2009 aku menikah dengan lelaki yang baru aku kenal delapan bulan sebelumnya. Masa pacaranku sangat singkat. Mungkin karena dari awal menikah, aku dan suami sudah sama-sama tahu bahwa kami menjalin hubungan yang nantinya akan dibawa ke jenjang pernikahan. Jadi, tidak ada istilah 'second taught'.

Masa delapan bulan sebelum menikah, kami isi untuk saling mengenal satu sama lain secara 'express'. Saling terbuka tentang kebiasaan dan kesukaan masing-masing, cerita tentang kondisi keluarga, teman serta pekerjaan. Proses pengenalan itu terjalin lebih dari cerita yang disampaikan via telepon, dan bukan diketahui dengan sendirinya. Lalu, menikahlah kami.

6 bulan pertamaku berrumah tangga terasa seperti dalam neraka. Ini sangat tidak hiperbola, tapi itulah yang benar-benar aku rasakan. Dan, penyebabnya adalah bahasa yang biasa digunakan oleh aku dan suami.

Syok.

"Buatin Mie."

"Masakin air."

"Buatin teh manis."

Itu adalah kata-kata yang biasa dia ucapkan kepadaku. Hal yang membuat aku syok adalah jenis pilihan katanya serta cara dia mengucapkannya.

Saat dia mengucapkannya, aku merasa tersinggung. Karena perasaan itulah, saat mengerjakannyapun aku jadi setengah hati. Lama aku tahan perasaan itu. Sampai akhirnya aku tak sanggup menahan lagi. Dan, aku mengatakan kepadanya untuk bisa berucap lebih manis.

Saat aku mengucapkannya, dia tidak bisa menerima. Menurutnya, apa yang dia ucapkan sudah cukup sopan. Saat itu aku menyadari bahwa dia sama sekali tidak bermaksud menyinggung atau berniat kasar terhadapku. dan, aku pun mengatakan.

"Kayanya lebih enak kalau kamu ngomongnya 'Sayang, buatin teh manis dong.' atau 'Tolong buatin mie.'"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun