Turun Tangan! Mahasiswa Kuatkan Literasi Sains Siswa Sekolah Dasar

Salah satu permasalahan dalam dunia pendidikan berasal dari kurangnya kemampuan literasi.  Berdasarkan data dari PISA (Programme for International Student Assesment), kemampuan literasi sains peserta didik Indonesia berada di bawah rerata skor internasional dan secara umum berada pada tahapan pengukuran terendah PISA. Bahkan pada tahun 2018 Indonesia berada pada peringkat ke-74 dari 79 negara yang ikut serta.

           Sejalan dengan permasalahan tersebut, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mengadakan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) gelombang ke-2 tahun 2021 yang dilaksanakan pada bulan Agustus sampai September. Dengan mengambil Tema Mengembangkan Literasi (Literasi Baca dan Tulis, Numerasi, Sains, Digital, Finansial, Budaya dan Kewargaan) Serta Rekognisi Merdeka Belajar Kampus Merdeka-Pusat Prestasi Nasional, penguatan literasi sains merupakan satu diantara berbagai tujuan yang ingin dicapai dari program KKN tersebut.

           Kegiatan penguatan literasi sains dilakukan dalam rangka peningkatan dan penguatan kualitas kemampuan literasi khususnya literasi sains bagi siswa. Sasaran dari kegiatan penguatan literasi sains tersebut adalah siswa kelas 5 SD Negeri Campaka 1 yang berlokasi di Kecamatan Campaka Kabupaten Cianjur. Pemilihan Sekolah tersebut disesuaikan dengan pedoman yang dikeluarkan oleh pihak penyelenggara KKN Tematik UPI gelombang ke-2 tahun 2021 yang menyatakan bahwa sekolah yang dipilih sebagai tempat KKN merupakan sekolah yang berada di sekitar tempat tinggal mahasiswa.

Guna mencapai tujuan penguatan literasi sains terdapat beberapa hal yang dilakukan diantaranya optimalisasi proses pembelajaran dan penggunaan media. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan suasana interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

Selanjutnya, media pembelajaran yang digunakan berupa alat peraga sederhana pada pembelajaran Tema 1 Subtema 2 tentang Manusia dan Lingkungan. Alat peraga yang digunakan adalah alat peraga kerangka manusia sederhana yang dibuat dari karton. Kerangka manusia tersebut terdiri dari bagian kepala, badan, tulang panggul, tangan dan kaki.

Penggunaan alat peraga tersebut mendapat respon positif dari siswa di SDN Campaka 1. Siswa menyatakan bahwa penggunaan alat peraga sederhana kerangka manusia tersebut membuat pembelajaran lebih mengasyikan, lebih mudah untuk dipahami dan diingat. Tanggapan baik pun diujarkan oleh salah satu guru yang merupakan wali kelas 5 SDN Campaka 1 yang menyatakan bahwa alat peraga dan proses pembelajaran yang dilakukan sangat membantu dalam penguatan kemampuan literasi sains khususnya untuk siswa kelas 5 SDN Campaka 1.