Model PERMA adalah model psikologi yang dirumuskan oleh Martin Seligman. Model ini mencakup lima faktor, yaitu: Positive emotion (perasaan positif), Engagement (keterlibatan), Relationship (hubungan), Meaning (arti), dan Accomplishment (pencapaian).
* Positive Emotion (P): Proposal kami harus menciptakan emosi positif bagi klien atau siapa pun yang membacanya. Ini dapat dicapai dengan menampilkan manfaat dari warung bakso Makjoy, seperti rasa bakso yang lezat dan otentik, suasana warung yang ramah serta nyaman, dan harga yang kompetitif. Menggunakan bahasa yang inspiratif dan penuh semangat juga penting dalam pembuatan proposal ini.
* Engagement (E): Proposal kami harus dirancang agar dapat menarik perhatian pembaca dan membuat mereka terlibat. Misalnya, dengan menawarkan kesempatan bagi klien untuk berpartisipasi dalam proses pengembangan perusahaan atau dengan memberikan rincian konkret dan menarik tentang bagaimana warung bakso Makjoy beroperasi.
* Relationship (R): Proposal kami juga harus memperkuat hubungan antara Makjoy dan klien. Ini bisa dicapai dengan menunjukkan komitmen Makjoy terhadap layanan pelanggan yang baik dan berfokus pada kepentingan klien.
* Meaning (M): Proposal kami harus menunjukkan kepada klien bagaimana Makjoy memberikan nilai atau makna lebih kepada mereka. Misalnya, dengan memaparkan bagaimana Makjoy menekankan konsep makanan sehat dan menikmati hidup, atau bagaimana warung tersebut menjadi bagian dari komunitas lokal.
* Accomplishment (A): Akhirnya, proposal ini harus menunjukkan pencapaian atau hasil yang telah dibuat oleh Makjoy dan bagaimana warung tersebut berencana untuk mencapai lebih banyak lagi di masa depan. Contohnya, pencapaian kenyataan bahwa Makjoy telah berhasil mengembangkan resep bakso yang istimewa atau pengakuan dari pelanggan setia.
Berikut adalah contoh pengaplikasian rangkaian PERMA di dalam proposal Warung Bakso Makjoy:
Proposal Warung Bakso Makjoy
I. Pendahuluan