Mohon tunggu...
Asri Pancarani NIM 46122120032
Asri Pancarani NIM 46122120032 Mohon Tunggu... Makeup Artist - mahasiswi mercubuana 42 2022/2023

student of Psychology Mercubuana warung buncit. supporting lecturer Prof. Dr, Apollo, M. Si.Ak Matakuliah Kewirausahaan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan Analisis BEP dengan Metode Kelayakan Penerimaan/Penolakan Bisnis Kimchi Hey Galla

9 November 2023   18:42 Diperbarui: 9 November 2023   18:44 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hubungan antara analisis BEP dan Metode Kelayakan pada bisnis Kimchi Hey Galla 

Break-even point (BEP) dalam unit = Total Fixed Cost / Contribution Margin per unit = 3.883.056 / 8.000 = 485 unit

Break-even point (BEP) dalam rupiah = BEP dalam unit x Harga Jual per unit = 485 x 25.000 = Rp 12.134.549  

dan berikut adalah metode kelayakan penerimaan dan penolakan: Investasi awal = 12.000.000 

Harga Jual per Pack = 25.000

HPP Per Pack = 17.333 

Profit Per Pack = 7.667 --> Profit Marginnya 47,06% 

ARUS KAS dalam 1 Bulan 

Total Unit Terjual = 1.500 pack 

Total Revenue = 37.500.000--> Total Terjual Harga Jual 

Total Cost = 29.883.056--> Total Fixed Cost + Total Variable Cost 

Total Profit Per Month = 7.616.944--> merupakan Kas Masuk karena Keuntungan yang didapat 

PAYBACK PERIOD Investasi Awal /Kas Masuk (Cash Inflows) = 12.000.000/7.616.944 = 1,6 Bulan

1. BEP sebagai Indikator Keberlanjutan:

   - BEP memberikan informasi tentang seberapa banyak produk yang perlu dijual untuk menutupi biaya tetap. Dalam kasus Kimchi Hey Galla, BEP membantu menentukan titik impas dalam unit dan rupiah.

2. Kaitan dengan Metode Kelayakan:

   - Investasi awal, harga jual per pack, dan biaya variabel per pack dapat dievaluasi bersama dengan BEP. Jika BEP dicapai dengan cepat, ini bisa menjadi pertanda baik untuk keberlanjutan bisnis.

3. Profit Margin sebagai Penilaian Profitabilitas:

   - Profit margin sebesar 47,06% adalah pertimbangan positif, menunjukkan potensi keuntungan yang baik. Hal ini mendukung kelayakan bisnis dan dapat menjadi faktor penentu untuk penerimaan.

4. ARUS KAS dan Total Profit Per Month:

   - ARUS KAS bulanan dan total profit per month yang positif menunjukkan bahwa bisnis Kimchi Hey Galla menghasilkan keuntungan secara teratur. Ini mendukung kelayakan dan keberlanjutan bisnis.

5. Evaluasi Efisiensi Investasi:

   - Payback period sebesar 1,6 bulan menunjukkan bahwa investasi awal dapat kembali dalam waktu relatif singkat. Ini memberikan indikasi efisiensi investasi dan cepatnya bisnis menghasilkan kas masuk positif.

Dengan mempertimbangkan aspek-aspek ini secara bersamaan, analisis BEP dan Metode Kelayakan dapat memberikan pandangan menyeluruh tentang kelayakan dan potensi kesuksesan bisnis Kimchi Hey Galla.

Analisis Break-Even Point (BEP) dan metode kelayakan pada bisnis Kimchi Hey Galla juga memiliki hubungan yang erat dalam mengevaluasi penerimaan atau penolakan bisnis tersebut. Berikut adalah beberapa poin terkait:

1. BEP sebagai Tolak Ukur Keberlanjutan Bisnis:

   - BEP memberikan informasi tentang titik di mana pendapatan sama dengan biaya, menunjukkan bahwa bisnis mencapai titik impas.

   - Dalam kasus Kimchi Hey Galla, BEP dalam unit dan rupiah membantu menentukan seberapa banyak produk yang perlu dijual untuk menutupi semua biaya.

2. Kaitan dengan Metode Kelayakan:

   - Investasi awal sebesar Rp 12.000.000 dapat dievaluasi berdasarkan BEP. Jika bisnis mencapai BEP relatif cepat, ini dapat menjadi indikasi keberlanjutan.

   - Payback period sebesar 1,6 bulan menunjukkan bahwa investasi awal dapat kembali dalam waktu relatif singkat, yang merupakan pertimbangan positif.

3. Profit Margin sebagai Indikator Kelayakan:

   - Profit margin sebesar 47,06% menunjukkan bahwa bisnis memiliki potensi keuntungan yang baik per pack, memberikan keyakinan bahwa investasi dapat menghasilkan keuntungan yang layak.

4. ARUS KAS sebagai Pemantauan Keuangan:

   - ARUS KAS bulanan yang positif sebesar 7.616.944 menunjukkan bahwa bisnis menghasilkan keuntungan dan kas masuk setiap bulan, yang mendukung kelayakan bisnis.

5. Evaluasi Efisiensi Investasi:

   - Dengan mempertimbangkan BEP, payback period, dan profit margin, evaluasi dapat dilakukan terhadap seberapa efisien investasi awal tersebut dan seberapa cepat bisnis dapat menghasilkan keuntungan positif.

Interpretasi:

- BEP memberikan gambaran bahwa bisnis mencapai titik impas ketika menjual 485 unit atau mencapai pendapatan sebesar 12,134,549 rupiah.

- Metode kelayakan menunjukkan investasi awal sebesar 12,000,000 rupiah, dengan keuntungan per pack sebesar 7,667 rupiah.

- Dalam sebulan, bisnis berhasil menjual 1,500 pack dengan total revenue 37,500,000 rupiah dan total profit 7,616,944 rupiah.

- Payback period sebesar 1,6 bulan menunjukkan bahwa investasi awal dapat kembali dalam waktu relatif singkat.

Dengan melihat data dan angka ini, kita dapat menilai bahwa bisnis Kimchi Hey Galla memiliki potensi keuntungan yang baik dan bisa menjadi investasi yang layak. Namun, tetap perlu memantau dan mengevaluasi kinerja bisnis secara berkala.

Dalam keseluruhan, analisis BEP memberikan pandangan tentang titik impas, sementara metode kelayakan memberikan gambaran holistik tentang keberlanjutan, profitabilitas, dan efisiensi investasi bisnis Kimchi Hey Galla.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun