Mohon tunggu...
Asri Nurjannah
Asri Nurjannah Mohon Tunggu... Lainnya - Bisa karena terbiasa

Mahasiswa S1-Pendidikan Matematika Universitas Singaperbangsa Karawang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Matematika Lebih Asyik dengan Komik di Tengah Pandemi Covid-19

1 Mei 2020   13:33 Diperbarui: 1 Mei 2020   13:59 1436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komik Teorema Pythagoras

Sejak diberlakukan sistem pembelajaran daring oleh Dinas Pendidikan wilayah, siswa melakukan kegiatan belajar dari rumah atau disebut Work From Home (WFH), dengan tujuan awal untuk membantu memutus rantai penyebaran COVID-19 yang kian hari korbannya terus bertambah.

Namun, sayangnya Komisi Perlindungan Anak (KPAI) menerima banyak pengaduan dari orang tua maupun siswa terkait dengan pembelajaran daring yang mengakibatkan anak-anak menjadi stres.

"Seiring kegiatan belajar dari rumah, ternyata tugas yang harus dikerjakan anak-anak di rumah malah sangat banyak, karena semua guru bidang studi memberikan tugas"  kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti dalam keterangannya, Rabu (18/3/2020), mengutip dari akun website kronologi.

Menurut Retno belajar dari rumah adalah untuk memberikan keterbiasaan pada siswa, agar tetap terbiasa belajar walaupun dirumah. Tetapi hal ini, masih belum dipahami banyak guru.

"Kalau sudah ada persiapan maka semestinya tidak terjadi penumpukan tugas yang justru memberatkan anak-anak. Semestinya ada juknis (petunjuk teknis) dan juklak (petunjuk pelaksaan) seperti apa belajar di rumah dengan metode daring," paparnya.

Oleh sebab itu, KPAI menyarankan para guru memberikan tugas tidak melulu dalam bentuk soal, namun bisa penugasan yang menyenangkan. Selain itu metode pembelajaran guru juga dibuat lebih mengesankan.

Salah satu mata pelajaran wajib yang diikuti siswa disetiap jenjang adalah matematika. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Siregar Nani (2017) didapatkan hasil bahwa 13 dari 20 siswa yang mengikuti survey memberikan persepsi bahwa pembelajaran matematika itu dianggap sulit tetapi penting untuk dipelajari. 

Yeni ety (2015) mengatakan bahwa matematika merupakan momok yang menakutkan bagi para siswa, sehingga anak merasa kesulitan dalam mempelajarinya. Hal serupa juga diungkapkan Rohati dkk, 2018 matematika merupakan mata pelajaran yang sulit karena harus berhadapan dengan konsep konsep dan simbol-simbol matematika yang bersifat abstrak.

Maka dari itu diperlukan sebuah inovasi dalam pembelajaran yang dapat merubah persepsi anak dalam mempelajari matematika ditengah pandemi seperti sekarang. Pemilihan metode pembelajaran juga sangatlah penting untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran. Dengan situasi seperti sekarang anak akan lebih mudah bosan untuk belajar jika hanya diberi tugas saja.

Inovasi pembelajaran yang dirasa tepat untuk meningkatkan semangat belajar sekaligus dapat meningkatkan kemampuan matematis siswa dalam situasi dan kondisi seperti sekarang adalah penggunaan media bahan ajar yang menarik berupa komik dan video animasi.

Komik dirancang sedemikian rupa dengan balon balon dialog yang nantinya terdapat sebuah kode QR sehigga dapat terhubung dengan video animasi berisi penjelasan lebih detail mengenai sebuah materi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun