Mohon tunggu...
asrining nurfauzie
asrining nurfauzie Mohon Tunggu... lainnya -

seorang penulis syair,sajak,dan puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dari Atas Bukit / Asrining Nurfauzie

19 Oktober 2013   15:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:19 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari atas bukit kau memanggil dan memindai suaramu lebih merdu dari suara angin sepoi " Istriku, penatku lebur dalam rinduku cintaku menganyam pengabdianku " Dari atas bukit burung mengangguk takzim kabarkan tentang hening nan memuncak saat rindu merebak " Tak ada suara tersisa kala raga ingin bersua sukma meraba hampa " Dari atas bukit besibesi penyangga ramai berderit merangkai kata ungkap peristiwa " Tersebab cinta dia berkarya selepas Shubuh menjelang Isya mendulang emas taklukkan medan ganas anak istri berharap cemas " Dari atas bukit ihlasmu kembali mendesis " Demi cinta aku rela menjauh dari gegap tawa gempita ananda menjauh dari sentuh belahan jiwa untuk sementara ya untuk sementara " KH, 19102013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun