Mohon tunggu...
Muhammad Asri Amin
Muhammad Asri Amin Mohon Tunggu... Freelance consultant -

Dokter umum, pemerhati epidemiologi penyakit menular dan komunikasi kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Somalia Check-Point 6, Erigavo

15 April 2010   08:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:47 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Perumahan yang kami tempati di Erigavo, Somalia utara cukup aman dari segi fisik, suasana sekitarnya juga kelihatan kondusif, tapi tetap saja suara tembakan terdengar seperti musik jika malam tiba walau kedengarannya agak sedikit jauh. setiap siang seperti biasa beberapa mobil teknikal milik milisi berkeliling di jalan-jalan seperti patroli militer.

Kami berkantor di sebuah hotel, atau mirip losmen dengan kegiatan sehari-hari mempersiapkan program intervensi yang akan dilakukan, team leader kami, seorang perawat yang sangat pandai bernegosiasi namanya Ms Carmen Garrigos, setiap kali mencoba menemui orang-orang yang berkuasa atau merasa sebagai penguasa "Somaliland".

Negosiasi yang paling aktif adalah dengan LSM lokal karena boleh dikatakan tidak ada pemerintahan resmi yang diakui oleh setiap orang yang berselisih ini, peranan LSM lokal sangat membantu operasi kemanusiaan dan program imunisasi yang nantinya akan kami lakukan. Setiap LSM yang hadir di kota Erigavo ini mempunyai cabang di kampung-kampung pelosok somalia utara, rumor mengatakan bahwa banyak diantara LSM yang ada sebagai lembaga yang membiayai para milisi.

Karena Somalia utara dianggap aman maka tempat ini juga jadi tempat pengungsian sehingga hampir semua daerah ada kelompok pengungsi yang dapat dilihat di tenda-tenda darurat. Antrian pengungsi yang menunggu pembagian makanan agak kurang terlihat diwilayah ini jika di bandingkan dengan Mogadishu.

Kami sempat mengunjungi tenda-tenda pengungsi dan menemukan  banyak sekali orang yang menderita penyakit mata (Trachoma), ini disebabkan karena gizi yang tidak seimbang, kurangnya asupan vitamin A dan wilayah kering berdebu, bersyukur kami bisa menemukan secara tidak sengaja sehingga bisa dilanjutkan dengan pemeriksaan menyeluruh dan suplai obat-obatan.  Makanan yang paling banyak beredar dikalangan pengungsi adalah biskuit berasal dari bantuan, sehingga hampir disetiap kaki lima banyak orang yang jualan biskuit.

Kami juga sempat ke rumah sakit dan yang paling berkesan di rumah sakit ini ialah alat rontgen untuk gigi di modifikasi agar bisa dipakai untuk bagian tubuh yang lain, cara modifikasinya mudah yaitu pembungkus yang runcing yang biasanya diarahkan kearah bagian mulut di buka sehingga sinar tembus yang dihasilkan lebih meluas, kebanyakan alat rontgen dipakai untuk melihat bekas luka tembak. Dokter- dokter yang mengoperasikan rumah sakit adalah dokter lokal dari organisasi tanpa mengenal batas wilayah MSF.  Operasional Rumah sakit sangat tergantung dari ketersediaan donor artinya bisa berhenti sewaktu-waktu tergantung ketersediaan dana yang dipakai untuk menggaji karyawan, kebanyakan dokter Somalia sudah kabur ke negara lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun