Mohon tunggu...
Muhammad Asri Amin
Muhammad Asri Amin Mohon Tunggu... Freelance consultant -

Dokter umum, pemerhati epidemiologi penyakit menular dan komunikasi kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Somalia Check-point (11), Seks dan Misi Kemanusiaan

18 Juni 2010   07:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:27 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Situasi perang sipil membuat keadaan tak menentu sehingga nyaris semua orang mencari hiburan di rumah saja atau di base camp organisasi masing-masing. Hiburan yang tersedia adalah menonton video kalau ada listrik atau kumpul-kumpul makan daun khat (sejenis ganja). Soal seks jangan coba-coba melakukan gerakan yang bisa memancing marabahaya karena pada waktu itu terdengar berita ada beberapa orang di hukum rajam oleh milisi karena kedapatan main-main. Salah Seorang kawan  (orang bule) yang tinggal di base camp kebetulan adalah seorang gay, kawan ini sangat mudah mendapat kawan baru dan kelihatan aktip melakukan hubungan dengan anak muda sekitarnya dan kelihatan dia aman-aman saja.

Kami sedang menjalankan misi di wilayah utara suatu wilayah pegunungan berudara sejuk, wilayah Erigavo dikelilingi oleh gurun pasir, penduduk cukup padat karena dianggap aman dan kamipun membuat kantor sementara (darurat), kami menggunakan rumah seorang aktifis LSM setempat, saya didampingi oleh dua orang staf lokal dari kota Hargeysa, kedua staf lokal ini punya sifat yang berbeda walaupun sama-sama senang makan daun khat. Suatu malam staf yang satu membangunkan saya dan memberi kode agar saya tidak berisik, dia mengajak saya ke-ruang depan yang seharihari kami jadikan kantor, di ruang itu nampak lampu masih menyala pintu masuk dikunci dari dalam tapi dengan mudah kami mengintip kedalam melalui celah-celah papan pintu, Buseeet  ...................................................deh...............................................................................

kami melihat ada dua orang sedang melakukan adegan intim, yang pria adalah staf lokal tapi pasangannya saya tak kenal tapi Cuma mampu mengira-ngira saja.

Saya segera mundur dan meninggalkan tempat itu, saya beritahu staf yang mengajak saya bahwa besok aja lagi kita bicarakan. Saya mau tidur.................................bisa dibayangkan dalam keadaan sudah lama meninggalkan keluarga kemudian disuguhin pertunjukan begituan bisa bahaya.

Saya harus mengirim staff nakal ini untuk pulang keesokan harinya karena takut akan terjadi sesuatu yang tak diinginkan, kepada diapun saya harus berhati-hati karena dia selalu membawa pistol. setelah stap nakal tadi dipulangkan maka kami melakukan investigasi bagaimana dan mengapa ada cewek mau diajak berbuat mesum..................?, ternyata staff local tadi pandai memanfaatkan situasi dia memberi tahu penduduk sekitar bahwa kami butuh sekretaris perempuan untuk dipekerjakan setelah ada kantor tetap dan bagi yang berminat akan di test melalui dia dulu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun