Mohon tunggu...
Muhammad Asri Amin
Muhammad Asri Amin Mohon Tunggu... Freelance consultant -

Dokter umum, pemerhati epidemiologi penyakit menular dan komunikasi kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Pusat dan Pemprov Jebol Swasta Masih Untung

4 September 2011   00:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:15 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Umumnya suatu tanggul dibangun untuk mengendalikan air, jika kemudian air terlalu banyak dan alirannya makin kuat maka tanggul akan membuka pintu agar tak jebol, kejadian di Buaran cukup aneh karena air relatif kurang tapi tanggul bisa jebol.

Hal lain yang terjadi jika ada tanggul yang jebol adalah banjir air tapi untunglah tak ada banjir yang terjadi. Jika tanggul jebol tapi tak ada banjir berarti fisik dari tanggul yang memang sudah rapuh, tanda-tanda dari tanggul yang rapuh dapat dilihat secara kasat mata atau mungkin dengan melihat adanya retakan atau rembesan air.

Jika hal itu terjadi maka selanjutnya dilakukan rehabilitasi atau reenforce agar tanggul bisa bertahan. Masalah yang sering terjadi untuk infra struktur yang ada di jakarta adalah supervisi dari orang kementerian umumnya kurang kenapa ? Karena supervisi yang dilakukan diwilayah DKI Oleh staf kementerian dianggap sebagai perjalanan dinas dalam kota, jenis supervisi ini tidak mendapat biaya perjalanan dinas atau hanya dibayar sebesar biaya transport dalam kota.

Penulis pernah menemukan satu program yang dijalankan tanpa SOP yang jelas akibat staf di pemda DKI nyaris tak mendapat supervisi atau bimbingan teknis dari kementerian yang berkedudukan dalam kota yang sama, apakah jebolnya tanggul maupun kelemahan teknis lain di Pemda DKI adalah akibat dari lemahnya supervisi dari pihak kementerian teknis karena dana supervisi dalam kota dianggap kurang ?................ Tak tahulah yang jelas orang-orang dari kementerian dan lembaga pusat lebih senang mensupervisi objek di wilayah luar DKI jakarta, karena uangh jalannya lebih besar bisa sekalian jalan-jalan.

Pada kasus tanggul jebol di Buaran nampak ada masalah yang rumit karena Pemprov DKI merasa bahwa tanggul jebol itu milik kementerian pusat, walau dampaknya justru mengenai rakyat di DKI sedangkan pihak perusahaan air minum nampaknya hanya berkepentingan pada airnya saja yang akan di jual ke masyarakat. sebagai perusahaan penjual air maka tujuan utamanya pasti mencari untung.

Mengingat kejadian tanggul jebol yang sudah kesekian kalinya maka Sebaiknya tanggul_tanggul air mendapat perhatian dan pengawasan aktif dari aparat daerah dan pusat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun