Murid Nakal Versus Guru galak

Salah seorang ....Guruku seorang ibu yang tidak mau tersenyum kalau bertemu dengan kami, apalagi dengan kelompok tertentu disekolah, waktu itu disekolah ada kegiatan pilihan semacam ekstra kulikuler yaitu kami diajari bagaimana cara membuat minyak rambut, membuat sabun, membuat kue-kue kami beberapa orang murid pria memilih kegiatan ini karena kelihatannya lebih santai. Kegiatan pertama disekolah adalah mengumpulkan barang bekas dari rumah terutama botol bekas jadi kami semua harus membawa botol bekas beberapa atau sekuatnya, koran bekas juga sekalian disuruh bawa kesekolah, selanjutnya barang-barang tersebut di jual atau diuangkan untuk membeli bahan-bahan praktek. Praktek membuat minyak rambut berlalu dengan mudah selanjutnya praktek membuat sabun dan tibalah saat yang kami anggap paling seru yaitu praktek membuat kue, adonan sudah kami buat semua lancar, adonan sekarang dibentuk dalam bentuk bola-bola kecil kemuadian di masukkan ke open, bau harum terpancar dari kue yang dibakar.......hm.....sedapnya ..hm..hm, kue yang matang dikeluarkan dari open satu satu dimuat kedalam tempat yang sudah disiapkan.

Se-konyong-konyong Ibu guru datang memanggil saya dan seorang teman untuk ditanyai, kami duduk berhadapan dengan Bu Guru, saya menjawab semua pertanyaan tentang prosedur pembuatan kue tadi, kawan saya juga begitu tapi ada yang aneh dengan kawan disamping saya karena dia berkeringat dingin dan kedua tapak tangan di tangkupkan saling menutup. Setelah Bu Guru selesai kawan saya tadi membuka telapak tangannya dan diperlihatkan ke saya, rupanya....kawan tadi sedang mencuri kue yang masih panas sewaktu Bu Guru masuk untuk mewawancarai kami, kue terpaksa digenggam diantara dua telapak tangan sehingga terpaksa menahan rasa panas yang lumayaan, aturan main adalah kue yang dibuat tidak boleh diambil langsung karena harus dilihat dulu dan diberi nilai kemudian dibagikan.

Dasar nakal dan tidak bisa menahan diri....he..he rasain lu.......