Mohon tunggu...
Muhammad Asri Amin
Muhammad Asri Amin Mohon Tunggu... Freelance consultant -

Dokter umum, pemerhati epidemiologi penyakit menular dan komunikasi kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mr Bean di DPR

13 November 2012   23:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:26 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sosok Mr Bean sebagai seorang pelawak sukses rupanya telah menginspirasi seorang anggota DPR dan sempat membawanya kesidang DPR.

Perilaku Pak Dahlan Iskan yang menyimpan air minum kemasan dibalik kemeja sangat jelas disorot oleh kamera TV dan disiarkan pula, suasana dalam sidang DPR itu, ditulis juga oleh para wartawan dan disiarkan melalui internet.

Secara kebetulan saya melihat ulangan berita TV itu pada sore hari selasa kemarin. Disitu nampak disorot komentar dua orang anggota parlemen yang menanyakan apakah Pak Dahlan Iskan sudah membaca laporan BPK ? nampaknya Pak Dahlan hanya menjawab bahwa yang dibaca hanya ringkasannya saja.Selanjutnya seorang lagi anggota DPR wanita yang terlihat cantik memakai jilbab menyoroti perilaku Pak DI yang menyimpan air dibalik kemeja putihnya bahkan mengeluarkan komentar yang menurut saya sedikit aneh antara lain berkata; wah rupanya air minum Pak Dahlan berasal dari Kiai ..........?kemudian disambung lagi dengan; mobilnya juga aneh seperti mobil Mr Bean.

Saya sendiri tidak yakin jika seorang menteri koordinator akan membaca (LHP) laporan hasil pemeriksaan BPK yang begitu tebal, paling banter diserahkan pada direktur atau pada team yang akan melakukan pendalaman.

Nothing personal........dalam hubungan institusi sebaiknya para anggota DPR yth, membatasi diri pada hal-hal yang hanya berorientasi pada tugas dan tanggung jawab seseorang, bukan pada bagaimana tampilan seseorang, apakah peserta itu pejabat eksekutif yang anda benci sekalipun.

Saya dengar ada pelatihan semacam latihan kepribadian pada anggota dewan yang baru direkrut, rupanya masih perlu dievaluasi dan dilakukan pelatihan-pelatihan tambahan.

Sidang DPR adalah sidang untuk bekerja bukan arena penilaian bakat untuk melihat penampilan seseorang. Hal yang sama juga pernah dilakukan sewaktu seorang anggota dewan yth menyerang wamenkumham dengan menyebut istilah tidak tampan, cengegesan dll.

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun