Setiap berjalan pagisebelum jam 6 kita pastilah akan bertemu dengan para loper koran, mereka sangat sigap melipat koran kemudian melemparkan setiap koran kehalaman pelanggan, lemparannya lumayan karena benturan antara koran dan lantai atau benda apa saja yang terkena akan menimbulkan bunyi khas yang bisa terdengar sampai kedalam rumah. dengan senang hati pelanggancepat-cepat keluar menjemput surat kabar itu.Kejadian ini berlangsung setiap pagi disetiap hari kecuali hari libur.
Loper koran yang melayani rumahyang saya tumpangi cukup rutin melayani tetapi sering lupa mengantarkan koran pada hari sabtu atau minggu dan bahkan datangnya agak siangan. Kalau beliau datang lebih pagi maka terlihat dia akan melempar koran kearah pekarangan sambil masih mengendarai sepeda motornyaterus mabuur dan tak mau berhenti jika dipanggil. Kalau-dihitung-hitung sudah banyak hari minggu atau hari sabtu yang dilewatkan, hampirsetiap bulan ada yang bolong mungkin inilah trik ala loper koran.
Suatu hari loper koran itu kepergok pembantu dan sewaktu ditanya kenapa hari sabtu atau minggu ga datang..? dengan santai dia menjawab bahwa dia libur setiap sabtu minggu dan kalau hari sabtu atau minggu beliau digantikan oleh orang lain. he he sombong amat nihorang.
Saya minta agar pemilik rumah berhenti saja berlangganan atau menghubungi pangkalan tempat loper koran itu bekerja, tetapi ternyata agak rumit juga karena prosedur berlangganan mereka diatur oleh kantor dan juga mungkin terlalu sibuk plus ada rasa kasihan dan lain-lain sebagainya.
Sebenarnya berita sudah mudah diupdate setiap melalui televisi dan internet jadi kebutuhan akan surat kabar hanyalah suatu kebiasaan lama (life style).. yang rasanya tak lengkap kalau dia tak ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H