Mohon tunggu...
Muhammad Asri Amin
Muhammad Asri Amin Mohon Tunggu... Freelance consultant -

Dokter umum, pemerhati epidemiologi penyakit menular dan komunikasi kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Keunggulan Nafsiah sebagai Menkes

16 Juni 2012   23:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:53 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengalaman bertugas sebagai tenaga akhli pada organisasi Internasionalmemastikan bahwa Bu Nafsiah tentu sudah tahu seluk beluk organisasi dan tata kerjanya tak dapat dipungkiri dalam suatu organisasi internasional ada berbagai pekerja yang berasal dari berbagai negara dengan latar belakang kemampuan yang berbeda-beda pula termasuk mereka yang bekerja pada organisasi internasional yang beroperasi di Indonesia, disitu mungkinada tenaga ekspat yangn berkualitas dan ada yang menang CV doang, artinya keahlian yang sebenarnya tak sesuai dengan yang tertulis di CV, sistim yang dianut oleh berbagai macam organisasi Internasional yang bekerja di Indonesia adalah pucuk pimpinan haruslah dari negara lain (orang asing) demikian pula team leader dalam organisasi selalu orang asing. Seperti yang sudah dituliskan tadi mereka mungkin ada yang pintar atau setengah pintar atau ada yang berlagak pintar.

Kelemahan dari bangsa kita ialah kalau melihat ada ekspatmaka yang lebih diperhatikan atau didengarkan omongannya adalah tenaga asing itu padahal mungkin omongannya berdasarkan hapalandari buku saja karena belum ada pengalaman dan bahkan belum tahu Indonesia, nantilah setelah beberapa waktu baru ketahuan modalnya. Masalahnya ialah kalau sudah terlanjur masuk bekerja di negri ini mereka biasanya berusaha sedapat mungkin melakukan pendekatan pada para pejabat kita tentu dengan berbagai cara pula tentu setiap pejabat punya kelemahan.

Hal lain yang paling berpengaruh pada pelayanan kesehatan dalam negri saat ini terutama didaerah-daerah adalah; penunjukan pejabat dalam struktur organisasi kesehatan propinsi dan kabupaten yang sudah tidak memperhatikan masalah teknis operasional program-program kesehatan. Orang-orang yang ditunjukjadi pejabatkesehatan ada yang tidak punya pengalaman kerja yang sesuai dan tidak mempunyai latar belakang pendidikan kesehatan sehingga mereka sulit menangkap nuansa teknis dari program pelayanan kesehatan, usulan dari bawahan yang orang kesehatan sering tak dimengerti oleh atasan yang tidak mempunyai latar belakang yang sama.

Hal diatas terjadikarena mereka yang ditunjuk menjadi pejabat pada tempat-tempat strategis biasanya adalah anggota tim sukses bupatidan telah menang dalam pemilukada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun