Hari Rabu yang lalu seorang anggota keluarga kami menjadi korban kejahatan sekelompok pemuda diatas angkot jurusan Sadang Serang Caringin. Angkot yang ditumpangi sudah memuat kelompok penjahat yaitu 4 orang di kursi penumpang bersama seorang ibu yg juga jadi korban. Penjahat mengedarkan brosur pengobatan refleksi dan berusaha memegang tangan dan kaki sasaran katanya mau memberi demo pijat refleksi. Mereka berdua menolak untuk di pijat tapi akhirnya telpon genggam dan barang lain di rampas oleh kelompok tsb. Salah seorang penjahat turun dari angkot membawa lari barang yang diambil. Korban berteriak-teriak mengejar tapi penjahat sudah jauh. Angkot yang ditumpangi juga sudah tancap gas bersama anggota kelompok perampas handphone. Modus lain yang pernah dilaporkan adalah salah seorang anggota kelompok penjahat berpura mau muntah atau sakit kemudian mengambil barang-barang penumpang. Apakah ada kerjasama antara sopir angkot dan penjahat? Sudah waktunya angkot di beri nomor atau tanda khas agar dapat segera di identifikasi kalau terjadi kejahatan di dalam angkot. Mohon perhatian pihak berwenang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H