Dalam sinetron Tukang Bubur Naik Haji atau pada sinetron atau lawakan lain kita sering melihat pemeran pembantu yang berpakaian hijau dengan tulisan LINMAS diatas saku depan. Pakaian seragam hijau LINMAS tersebut juga dipakai oleh PNS (Pegawai Negri Sipil) pada setiap hari senin sebagai seragam wajib.
Mereka yang berseragam LINMAS digambarkan sebagai petugas ronda malam yang dianggap berpendidikan rendah, pegawai rendahan, malas, sedikit bodoh dan selalu minta duit.
Mungkin pengarah lakon sinetron mengira bahwa pakaian LINMAS ringkasan dari Perlindungan Masyarakat, itu sama dengan pakaian penjaga malam di pasar-pasar atau disebut Wanra (sukarelawan rakyat ). Perlu diketahui bahwa pakaian LINMASÂ adalah pakaian resmi PNS dan untuk kebutuhan LINMAS tersebut para pejabat eselon IV ke atas harus melewati rangkaian pelatihan semi militer selama kurang lebih 10 hari sampai 2 minggu pada institusi pelatihan militer.
Konsep LINMAS ini adalah pencerminan dari pertahanan nasional yang ikut menjadi tanggung jawab PNS. Sering terlihat ada PNS yang jadi kurang percaya diri dengan seragam LINMAS nya sehingga masih ditutupi dengan jaket agar tak dilihat orang. Mungkin ini sebagai akibat sosialisasi sinetron lebih kuat dibandingkan dengan sosialisasi pejabat yang terlibat dalam struktur LINMAS.
Melalui tulisan ini saya menghimbau para pengarah sinetron untuk mengganti label LINMAS dengan label yang lain saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H