Mohon tunggu...
Muhammad Asri Amin
Muhammad Asri Amin Mohon Tunggu... Freelance consultant -

Dokter umum, pemerhati epidemiologi penyakit menular dan komunikasi kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Celana dalam Jadi Obat

29 Oktober 2014   15:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:19 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dulu sewaktu masih sekolah di SMP ada kepercayaan sebagian anak remaja bahwa celana dalam dapat dipakai sebagai obat jerawat, kalo untuk anak laki maka yang dijadikan obat adalah celana dalam bekas  anak perempuan sebaliknya anak perempuan memakai celana dalam bekas anak laki, cara pemakaiannya yaitu: gosokkan kewajah yang jerawatan setiap hari, waktu itu tak jelas berapa kali dipakai menggosok dan apakah celana dalam yang dipakai dicuci dulu atau bolehngambil dari jemuran.

ceritera ini jadi teringat kembali setelah melihat ada iklan under wear yang bisa meningkatkan vitalitas pemakainya, apakah benar celana dalam bisa meningkatkan  sirkulasi darah..?  harga underwear itu kelihatannya cukup mahal.

Secara logika peredaran darah atau sirkulasi darah mestinya lebih lancar jika seseorang tidak memakai celana dibandingkan dengan orang lam yang memakai celana dalam, sekalipun celana yang dipakai itu berfungsi sebagai alat pemompa. Ingat alat pemompa darah dalam tubuh manusia sudah ada yaitu jantung manusia itu sendiri.

Sebelumnya ada juga celana dalam yang diiklankan sebagai celana dalam anti bakteri, bagaimana bisa ? apakah celana dalam itu mengeluarkan semacam zat pembunuh bakteri (bactericide) ? ingat baju pekerja kesehatan atau pekerja medis Amerika  yang berbentuk seperti baju astronot tapi toh masih ada yang kena ebola?

Sebaiknya televise menyiarkan iklan-iklan yang bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya karena masyarakat tidak semua bisa menyaring berita dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun