Mohon tunggu...
Muhammad Asri Amin
Muhammad Asri Amin Mohon Tunggu... Freelance consultant -

Dokter umum, pemerhati epidemiologi penyakit menular dan komunikasi kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ambon Krisis Oksigen

16 April 2012   11:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:33 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Berita yang cukup mengejutkan hari ini adalah Rumah Sakit Di Ambon menolak pasien karena tidak tersedianya oksigen, hal ini disebabkan karena pabrik oksigen satu-satunya yang ada di Ambon dan mungkin untuk seluruh provinsi Maluku, kalau kita ingat posisi Kota Ambon dan pulau-pulau lain disekitarnya semuanya jauh dan tidak mudah dijangkau. Bagaimana dengan penderita yang benar-benar membutuhkan bantuan oksigen ? biasanya penderita atau pasien yang membutuhkan bantuan oksigen adalah penderita yang berpenyakit gawat misalnya sakit jantung, atau radang paru yang massif atau penyakit asthma yang berat.

Sebenarnya teknologi untuk memproduksi oksigen (Oxygen generating equipment) sudah tersedia di pasar dengan harga yang murah, sebelum menulis artikel ini saya mencoba menanyakan ke paman google dan mendapat info bahwa harga di pabrik untuk mesin pembuat oksigen murni berkisar antara $2000-3000 US dollar. coba bandingkan dengan biaya perjalanan dinas para yth anggota DPR Indonesia......?

Oksigen generator harus tersedia terutama pada wilayah sulit dan terisolasi,  setiap unit pelayanan kesehatan masyarakat harus menyediakan oksigen sendiri sehingga tidak terlalu tergantung pada pasokan pabrik yang kadang-kadang kemurniannya perlu juga di verifikasi.

jika oksigen tersedia dan terjadi kematian pasien hanya karena ketidak tersediaan oksigen siapakah yang harus dituntut oleh masyarakat ?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun