Mohon tunggu...
Muhammad Asri Amin
Muhammad Asri Amin Mohon Tunggu... Freelance consultant -

Dokter umum, pemerhati epidemiologi penyakit menular dan komunikasi kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ketika Orang BPK Tak Berdaya.......

19 November 2012   23:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:02 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami sedang antri didepan counter Lion air di Bandara Hasanuddin Makassar minggu 18 Nov12, didepan saya ada sepasang suami isteri yang sedang check in terlihat agak lamaaa, ada apa yaa....? apakahibu itu sedang ditanyai mengenai status kehamilannya ...? maklumlah dalam penerbangan biasanya orang hamil trimester akhir biasanya memerlukan keterangan dokter bahwa si hamil laik untuk ikut dalam pesawat terbang. Setelah pasangan itu selesai saya bersiap maju kedepan tapi petugas counter mengisyaratkan agar saya bergeser ke counter sebelah. Sayapun menurut saja .......mungkin petugas konter harus mengerjakan sessuatu....?

Bergeser ke konter sebelah saya menjadi yang orang kedua karena didepan saya nampak seorang bapak dengan postur jangkung. Beliau nampak dimintai kartu penduduk (KTP), saya ikut menyiapkan KTP siapa tau giliran saya .....sudah dekat....................................................................... dua orang pria juga sedang mengantri dibelakang saya semua santai saja hari itu rasanya semua baik-baik saja.

Tiba-tiba bapak jangkung didepan konter berteriak haaaah ...apa? closed.....atau konter ditutup...? kenapa...? kami semua segera maju mendekati konter bertanya ada apa...? kenapaditutup..?

Seorang anak muda dari Lion air datang mendekat dan berusaha memberi penjelasan dengan berbagai alasan, tapi kami berempat tidak mau menerima alasan-alasan yang dikemukakan oleh staf lion air. Alasan yang dikemukakan adalah penerbangan pagi ke mamuju ditiadakan sehingga penunpang pagi digeserke penerbangan kedua pada siang hari, akibatnya pesawat jadi penuh dan kami yang jadi korban. Bapak yang jangkung itu mengeluarkan kartu nama dan memberi ke staff Lion air agar kami diberi kesempatan untuk berbicara dengan pimpinan mereka,kata bapak itu......beliau punya janji bertemu dengan seorang pejabat tinggi yang sudah ditentukan waktunya sesudah itu beliau akan kembali terbang ke Makassar dan langsung lanjut ke jakarta...........akhirnya kami diterima oleh seorang staff lain dari Lion air disalah satu ruang kantor mereka tak jauh dari konter pelayanan.

Pihak airline memberi alasan yang semuanya dicari-cari dan kami berlima (walau sebenarnya yang tertunda kemungkinan 10 orang) tidak menerima. Mereka juga menawarkan beberapa opsi yaitu berangkat melalui jalan darat tapi kami semua menolak, siapa yang mau naik mobuil 12 jam ke mamuju? ............................... kami mau naik pesawat makanya beli tiket lion air kalau mau naik darat kami semua bisa berangkat pakai mobil sendiri atau mobil kantor tak usah ke Bandara. Yang paling menjengkelkan salah seorang staf mengatakan akan menghubungi Sriwijaya air, kami semuaserentak bertanya...? sejak kapan ada Sriwijaya ke Mamuju........................... jangan asal ngomong .

Pada waktu kami sedang sengit-sengitnya didepan konter ada tiga orang pejabat dari Dinas Perhubungan yang sedang lewat, bapak jangkung tadi menyapa mereka seakan minta tolong dan bahkan menarik tangan salah seorang pejabat itu untuk ikut mampir tapi pejabat yang bersangkutan mengelak dan ngeloyor pergi begitu saja.......wah rupanya bapak jangkung ini seorang yang punya banyak kenalan atau dikenal sesama pejabat.....?

Kami berlima masih disuruh menunggu karena petugas Lion air akan mengupayakan mencari siapa tau ada penumpang yang bersedia menyerahkan tempat duduk untuk kami berlima, kami semua yakin bahwa itu tak mungkin.........tapi kami menunggu saja. Sambil duduk menunggu kami semua saling mengenalkan diri ternyata Bapak yang jangkung tadi adalah seorang pejabat senior di BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), sambil duduk menunggu kami minta agar staff airline itu mencari arsip tentang undang-undang penerbangan untuk dibaca bersama, disitu ada klausul penggantian kerugian 300 ribu rupiah jika ada cancel penerbangan tapi menurut kami pesawatnya tidak cancel, karena pesawat ada, jadwal penerbangan ada tapi justru kursi kami yang dijual ke orang lain. berarti perusahaan itu telah ingkar janji...mereka menjual tiket tapi tempat duduknya tidak ada, atau menjual lagi tempat duduk yang seharusnya sudah kami book.

Kesalahan lain lagi adalah kami semua tak ada seorangpun yang pernah dihubungi bahwa ada pengalihan tempat duduk apakah itu melalui telepon ataupun melalui email,demikian juga tak ada pengumuman sebelumnya bahwa penerbangan Lion air pada waktu pagi ditiadakan, apakah itu pengumuman melalui surat kabar maupun melalui website Lion air sendiri.

Sementara kami menunggu, pejabat BPK itu terlihat menelpon tapi saya dapat mendengar apa yang diucapkan, kedengarannya beliau menghubungi seseorang yang dapat memuat di koran tentang pelayanan buruk yang kami alami. Wah mudah-mudahan bisa dimuat dikoran.

Tak lama kemudian staf lion air datang dan mengajak kita bergeser untuk pindah ke ruang tunggu katanya ada tempat untuk dua orang, pejabat BPK itu mempersilahkan saya untuk mengambil peluang itu tapi sebelum saya berdiri terdengar lagi ada telepon yang mengatakan” gate sudah di klos” artinya tak ada kordinasi antara petugas lion air sendiri.

Akhirnya kami semua (berempat) terpaksa menerima penggantian 300 ribu rupiah, penggantian biaya taksi bolak balik kebandara termasuk boarding pass untuk terbang ke Mamuju hari ini. namun tak disertai kuitansi atau tanda terima,  kami semua lupa minta tanda terima. dan ini baru disadari setelah bertemu diatas pesawat wing air pada hari senin 19 Nov. kemarin.......jangan-jangan crew darat ada mainkah?

Bapak yang dari BPK tak mau mengambil biaya pengganti kerugian, beliau mau membawa masalah ini ke pengadilan, kami semua mendukung dan siap menjadi saksi, saya sedikit kecewa pagi ini karena berita tentang pelayanan buruk lion air ternyata tak nampak di harian Fajar hari ini. Apakah besok baru dimuat atau memangbeliau si orang BPKmemang tak berdaya dan tak ada dukungan teman.....?

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun