Mohon tunggu...
Muhammad Asri Amin
Muhammad Asri Amin Mohon Tunggu... Freelance consultant -

Dokter umum, pemerhati epidemiologi penyakit menular dan komunikasi kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sidik Jari dan Mobil Hilang

22 April 2012   01:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:18 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari ini ramai dibicarakan adanya ide untuk mengumpulkan data securitv penduduk oleh kepolisian RI(inafis).  Dalam prosedur pengambilan data itu dibutuhkan biaya Rp 35 ribu perorang dengan catatan dana akan disetor ke kas negara. program usulan ini beda dengan proyek EKTP yang sedang berjalan tahun ini,

Dana untuk membiayai pendataan INAFIS  tentu saja akan mengurangi jatah BLTS (Bantuan Langsung Tunai Sementara) bagi para rakyat miskin tentu saja mereka akan komplain.  Sebagai  anggota masyarakat biasa yang pernah mengalami kehilangan kendaraan (beberapa kali) saya menganjurkan pihak kepolisian RI untuk terlebih dahulu memperbaiki ataupun menyempurnakan sistem pencatatan dan identifikasi kendaraan bermotor yang ada termasuk jejaring kerja antara wilayah. karena walaupun populasi kendaraan jauh lebih rendah jumlahnya dibanding manusia tapi terasa sekali masih ada kekurangan ini terlihat dari masih  ditemukan kendaraan dengan no pol dan STNK palsu, penemuan kendaraan curian masih sangat rendah dibanding dengan jumlah kendaraan yang setiap hari dicuri, penangkapan kendaraan bernomor polisi palsu juga jarang terjadi.  padahal setiap tahun masyarakat pemilik kendaraan harus membayar berbagai pungutan di SAMSAT, jika penyempurnaan pendataan kendaraan bermotor itu saja belum sempurna bagaimana bisa mengamankan data penduduk yang jumlahnya jauh lebih berkali lipat ?

Dari apa yang sering kita baca sistim trakking sudah lama ada di negara maju, setiap nomor kendaraan dapat dengan cepat ditrakking hanya dari komputer kecil yang ada pada dashboard mobil patroli polisi atau hanya dengan menghubungi nomor tertentu maka informasi asal usul kendaraan bermotor yang dicurigai dapat dengan segera diketahui.tentu saja ini bisa mereka lakukan karena adanya dukungan sistim pendataan yang baik.

Jika PolRI sudah mampu mendemonstrasikan kemampuan mengidentifikasi dengan cepat suatu kendaraan yang dipakai geng motor misalnya hanya dalam hitungan jam, maka masyarakat tentu mendukung program yang sifatnya lebih luas dan dengan ikhlas membayar pungutan keamanan.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun