Mohon tunggu...
Muhammad Asri Amin
Muhammad Asri Amin Mohon Tunggu... Freelance consultant -

Dokter umum, pemerhati epidemiologi penyakit menular dan komunikasi kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kalau Tak Apes Jadi Gaya Hidup

24 September 2011   00:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:40 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hari itu saya sedang naik travel mau balik ke Bandung, saya duduk dibaris kedua dan dibaris belakang saya ada dua orang penumpang yang asyik ngobrol dengan topik 3 in one. Salah seorang berkata kalau dirinya tak peduli aturan 3 in one alias slonong boy yang satunya lagi tak peduli dengan jalur bus way dia juga suka masuk jalur busway dan masing-masing setuju bahwa kemungkinan untuk tertangkap cukup kecil karena terlalu banyak orang yang melakukan pelanggaran dan jumlah polisi yang berjaga sedikit atau hanya yang apes saja yang tertangkap.


Kalau kita lihat semrawutnya angkot di jakarta mulai dari metromini, mikrolet sampai bus saya kira semua terbiasa melanggar setiap peraturan setiap saat, menurunkan dan menaikkan penumpang disembarang tempat, ngetem ditempat terlarang, kondisi mobil amburadul, tidak menghormati penumpang semua bisa dilakukan karena yang kena tangkap hanya yang apes saja.


Kesemrawutan ini sudah semakin menjadi-jadi karena tak dikendalikan dengan serius dan mungkin saja ada kalangan oknum yang mengail di air keruh demi keuntungan diri sendiri artinya setiap pelanggaran bisa selesai dengan sekian puluh ribu rupiah, disetiap tempat ada polisi tapi mereka seperti tak melihat semua pelanggaran itu.


Korupsi juga sama setiap hari terjadi disemua lini mulai dari kelurahan sampai ke pusat pemerintahan tapi yang tertangkap dan diadili tetap saja sedikit dan yang dihukum karena bersalah lebih sedikit lagi itupun dengan hukuman ringan karena Apes saja.


Pengadilan sosial oleh rakyat dengan jalan menangkap dan mengadili para pencuri uang negara adalah salah satu alternatif yang mungkin sekali-sekali perlu dilakukan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun