Mohon tunggu...
Muhammad Asri Amin
Muhammad Asri Amin Mohon Tunggu... Freelance consultant -

Dokter umum, pemerhati epidemiologi penyakit menular dan komunikasi kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Anjing Polisi Masih Jauh

31 Mei 2011   02:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:02 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pencuri sakti yang sering beraksi disalah satu pemukiman warga didaerah Cimahi masih belum tertangkap juga walaupun sang maling selalu meninggalkan kotoran hasil buang air besar, saya mengusulkan pada pak RT dan sekretaris RW agar mengundang anjing pelacak Polisi beliau mengiyakan tapi sampai dengan kejadian pencurian yang terakiir anjing pelacak belum pernah muncul. Saya yakin anjing pelacak dapat menelusuri maling tersebut dari bau kotoran yang ditinggalkan.↲

Sudah terlalu banyak kejadian di tanah air misalnya pembunuhan, perampokan, terorisme yang kemungkinan besar memerlukan bantuan anjing pelacak misalnya pengejaran teroris atau penjahat yang kabur lari masuk ke hutan. Mungkin saya terobsesi pada tontonan yang sering disajikan tetevisi dimana anjing pelacak selalu terlihat pada upaya pencarian barang berbahaya mulai dari narkoba sampai bom. keunggulan dan manfaat anjing pelacak sudah diketahui diseluruh dunia. Apakah Polri tak punya cukup anjing pelacak ? Kalau kita lihat tayangan televisi tentang pengejaran tersangka pelaku penembakan pembunuhan anggota Polri di Poso maka tak terlihat kehadiran anjing polisi, andai setiap Polres punya 1 anjing pelacak tentu akan besar manfaatnya. Tentu anjing-anjing itu butuh pemeliharaan yang mungkin mahal tapi siapa tahu diet anjingnya bisa dibuat lebih murah. Apakah anjing pelacak harus di Import ? ↲

melihat ditanah air sudah cukup banyak penggemar anjing maka mungkin saja anjing tersebut sudah bisa diadakan dan dilatih di Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun