Mohon tunggu...
Muhammad Asri Amin
Muhammad Asri Amin Mohon Tunggu... Freelance consultant -

Dokter umum, pemerhati epidemiologi penyakit menular dan komunikasi kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kenangan Operasi Arafah

12 November 2010   09:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:40 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Arafah adalah tempat yang paling menentukan dalam ibadah haji, setiap jamaah calon haji harus berkunjung ke arafah, semua jamaah sakit yang diopname  di Makkah harus diangkut dengan ambulance agar dapat sejenak melakukan ibadah wukuf di Arafah.

Sebagai team pendahulu kami ditugaskan untuk melihat lokasi (wilayah Arafah) sebelum para jamaah dari seluruh dunia datang untuk melakukan ibadah Wukuf. kami sangatlah cemas pada waktu itu karena berdasarkan ceritera dari team kesehatan tahun sebelumnya, mereka sangat merasakan beratnya melakukan evakuasi dan rujukan pasien berat dari arafah ke RS azizijah Makkah, bisa dibayangkan karena jika seluruh jamaah sudah megisi arafah maka mobil ambulance akan sulit bergerak dan biasanya mobil ambulance yang ditugaskan mengangkut pasien belum kembali sudah ada lagi pasien yang harus diantar,  bayangan itu membuat kami mencari cara agar tugas team kesehatan tidak mengalami kesulitan yang sama, berdasar informasi dari sana sini kami mengetahui bahwa ada beberapa klinik pelayanan haji yang juga disiapkan oleh pemerintah Saudi di wilayah arafah ini, saya mencoba melihat berkeliling dan akhirnya menemukan dua klinik yang berlokasi tak jauh dari tempat yang akan diiisi oleh jamaah Indonesia, kamipun mendatangi klinik tersebut  bertemu dengan pimpinan klinik, memperkenalkan diri dan minta kesediaan mereka agar mau menerima rujukan dari team kami, mereka dengan senang hati akan melayani rujukan yang akan kami kirim jika ada.

Pada tenda kesehatan kami harus menyiapkan tempat tidur yang nanti dipakai untuk calon pasien, alat-alat medis dan pintu keluar masuk untuk jalur evakuasi,semua diatur sedemikian rupa agar team dapat beroperasi penuh dan tidak kaku lagi jika menghadapi pasien.

Memang benar waktu itu pasien cukup banyak tapi kami bisa mengatasi masalah rujukan dengan terlebih dahulu mengirim pasien ke klinik milik pemerintah Saudi,  setelah itu kamipun mengirim juga rujukan ke azisiyah tapi semua berjalan lancar karena semua team benar-benar siap dan tahu apa yang harus dilakukan. klinik yang disiapkanoleh pemerintah saudi waktu itu dioperasikan oleh dokter-dokter dari Mesir, Pakistan dan India jadi sangat mudah berkomunikasi dalam bahasa Inggeris. Semoga team operasi arafah sukses menghadapi masa wukuf yang semakin mendekat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun