Mohon tunggu...
Muhammad Asri Amin
Muhammad Asri Amin Mohon Tunggu... Freelance consultant -

Dokter umum, pemerhati epidemiologi penyakit menular dan komunikasi kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Membunuh Relawan Kemanusiaan

2 Juni 2010   07:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:48 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang relawan kemanusiaan biasanya memasuki wilayah konflik atau wilayah perang maupun wilayah tertimpa bencana dengan satu missi yaitu menolong orang-orang yang menderita dan terjebak dalam suatu wilayah konflik atau wilayah bencana.

Relawan kemanusiaan atau Humanitarian workers bukanlah pegawai negeri tetapi biasanya mereka berasal dari PBB (Persatuan Bangsa Bangsa) atau United Nation maupun dari organisasi kemanusiaan (non government Organization=NGO) di Indonesia dikenal sebagai LSM. Para pekerja atau relawan ini sadar betul bahwa memasuki atau bekerja diwilayah berbahaya bisa berdampak fatal yaitu mereka bisa tertimpa bencana, terkena peluru nyasar atau jadi korban kejahatan perang atau korban bandit. Perlu diketahui bahwa setiap wilayah perang selalu ada senjata ditangan orang-orang yang tidak jelas memihak siapa.

Mereka para relawan pekerja atau humanitarian workers biasanya punya harapan dalam hati setidak-tidaknya masyarakat yang akan dibantu akan ikut menolong jika terjadi sesuatu atau ada prinsip tolong menolong, demikian juga sebagai relawan kami juga berharap kedua belah pihak yang berperang akan memberi sedikit penghargaan kepada relawan kemanusiaan minimal yaitu tidak akan menciderai relawan atau tidak membunuh relawan.

Fakta dilapangan menunjukkan bahwa pekerja atau relawan kemanusiaan biasanya ikut jadi korban keganasan perang, ikut tertimpa bencana, terluka bahkan terbunuh atau dibunuh oleh pihak yang berperang. Dalam perang sipil biasanya relawan dinilai berpihak kepada lawan sehingga pihak yang menuduh akan berusaha menculik/menyandera bahkan membunuh relawan itu.

Apakah benar relawan suka memihak atau berlaku tidak adil ? penulis yakin semua relawan akan menolong siapapun yang menderita tanpa memperhatikan dari mana asal usul mereka. Kecenderungan relawan bekerja hanya pada wilayah tertentu sangat berhubungan erat dengan kondisi yang ada dilapangan misalnya; kemudahan memperoleh suplay, ada fasilitas dasar, mudah dievakuasi jika ada keadaan darurat, komunikasi lancar. Untuk pergerakan relawan biasanya dipantau oleh organisasi induk mereka dan bahkan oleh pihak-pihak yang berhubungan misalnya PBB, relawan Internasional akan selalu mencari organisasi kemasyarakatan lokal sebagai mitra kerja karena organiusasi lokal ini lebih mengetahui kondisi kerja lapangan.

Pihak-pihak yang membunuh relawan kebanyakan adalah tentara yang tidak terorganisir(sipil bersenjata) atau tentara dari negara-negara yang belum maju. Jadi jika ada rela2wan yang sengaja ditembak oleh tentara dari suatu negara yang sudah maju berarti perbuatan itu adalah kejahatan terorganisir dan emndapat restu dari pimpinan negara yang bersangkutan.

Peristiwa terbunuhnya beberapa orang relawan diatas perairan internasional oleh tentara terlatih dari suatu negara maju (Israel) adalah suatu kejahatan perang yang terorganisir.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun