Mohon tunggu...
Muhammad Asri Amin
Muhammad Asri Amin Mohon Tunggu... Freelance consultant -

Dokter umum, pemerhati epidemiologi penyakit menular dan komunikasi kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Protes, Dokter Bukan Binatang

8 April 2014   15:19 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:55 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laporan dari  pelatihan pengendalian penyakit zoonosia terpadu, diikuti oleh dua kelompok berbeda dalam satu ruangan yaitu terdiri dari:  petugas kesehatan yang sering melayani manusia dan petugas kesehatan yang bertugas melayani kesehatan hewan, pelatihan ini cukup menarik.

Kedua kelompok berkumpul dalam satu ruangan untuk menyatukan visi dalam pengendalian penyakit yang dapat mengenai manusia dan hewan (zoonosis), hubungan kerja ini disadari perlu disatukan dalam satu wadah kerjasama agar bisa saling membantu.

Dalam diskusi umum ada rekan dari dokter hewan yang sangat alergi jika kita menyebut istilah binatang, istilah binatang dianggap tidak etis oleh sebagian dokter hewan, kenapa………? Mungkinkah karena mereka tak mau dipanggil sebagai dokter binatang ?

Protes tersebut kemudian kita terima dan diakomodasi dalam buku panduan pengendalian penyakit zoonosis, tapi kemudian muncul komentar yaitu: kementerian kesehatan masih memakai istilah “binatang” untuk salah satu kantornya yaitu: direktorat pemberantasan penyakit bersumber binatang, he he he.

Jika istilah binatang sudah diganti dengan hewan maka akan timbul lagi pertanyaan yaitu: bagaimana dengan pelayanan khusus misalnya: kesehatan Anjing, kesehatan babi atau kesehatan monyet ..?  takutnya akan timbul lagi istilah dokter anjing atau dokter monyet ?

Untunglah semuanya masih dalam kategori Dokter Hewan (drh)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun