Mungkin aku bodoh, tidak mengerti arti logika, tapi mengapa logika itu mesti ada? Mungkin karena manusia slalu disibukkan dengan angan-angan yang tak dimengerti. Namun pada hakikatnya itu bukan logika, itu hanya bayang-bayang ilusi yang mengotori pikiran manusia. Pikiran memang tak menentu, tak dapat dikira, tak dapat diterka. Semua hanya mengacu pada khayalan, tapi kenapa mesti ada khayalan? Bukankah itu suatu musibah? Dan kenapa manusia masih saja berkhayal? Apakah ia ingin musibah itu?
Mungkin aku bodoh, tak bisa mengerti kenyataan dan khayalan. Memang hidup ini penuh dengan logika, khayalan, dan angan-angan. Entah itu disadari apa tidak? Kenapa manusia tidak pernah berfikir tentang kenyataan? Atau apakah itu tidak pantas untuk difikirkan dan tidak perlu lagi difikirkan.
Mungkin aku bodoh, tidak mengerti tentang kenyataan, padahal diriku slalu dalam kenyataan. Untuk dapat mengerti hidup, aku mesti belajar tentang kenyataan. Karena hanya dengan kenyataanlah semua logika dapat terbukti, khayalan bisa teratasi, dan angan-angan pun bisa terhapus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H