Menjaga Kesehatan Mental Saat Pandemi
(Oleh: Asri Laori Wulandari)
Pandemi Covid19 di Negara kita Indonesia sudah berlangsung kurang lebih satu setengah tahun. Pemerintah membuat kebijakan pada saat pandemi yaitu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau sekarang lebih sering kita dengar dengan sebutan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat).Â
Pembentukan kebijakan tersebut tidak lain untuk mengurangi resiko penyebaran virus Covid-19. Akibat dilaksanakannya PSBB/PPKM, perusahaan banyak yang menerapkan work from home (WFH) atau kerja jarak jauh. WFH adalah sebuah sistem kerja seorang karyawan melakukan pekerjaan dari rumah, jadi tidak perlu datang ke kantor. Sedangkan durasi WFH disetiap perusahan itu berbeda- beda.
Perubahan sistem kerja yang tadinya di kantor menjadi di rumah, pasti memberikan dampak positif. Seperti memiliki lebih banyak waktu dengan keluarga, lebih fleksibel waktu bekerja dan masih banyak lagi. Selain dampak positif, WFH juga memberikan dampak negatif. Seperti banyak gangguan saat bekerja, kehilangan motivasi kerja, bosan dan stres. Bosan dan stres saat WFH itu lumrah terjadi karena banyak menghabiskan waktu di rumah itu tidak mudah bagi kebanyakan orang, apalagi kalau dilakukan dalam waktu yang cukup lama.Â
Tidak hanya itu, diberlakukannya WFH saat pandemi Covid19 juga mengancam kesehatan mental seseorang. Keadaan mental yang marak terjadi saat pandemi antara lain rasa takut, gelisah, cemas dan depresi.Menjaga kesehatan mental saat pandemi itu sangat dianjurkan agar tetap dalam kondisi baik.Â
Adapun cara menjaga kesehatan mental saat pandemi dengan cara mengurangi asupan berita, membatasi penggunaan media sosial, menghabiskan waktu bersama keluarga, meluangkan waktu berolahraga dan melakukan hobi. Menjaga kesehatan fisik itu penting, akan tetapi menjaga kesehatan mental lebih penting.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H