Mohon tunggu...
Muhammad Asril
Muhammad Asril Mohon Tunggu... -

Art Teacher.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sidak ala Aparat Pemerintah

23 Oktober 2013   22:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:07 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dimana-mana banayak kita lihat beragam bentuk sidak, sidak Jokowi di kawasan yang dipimpinnya, sidak KPK terhadap koruptor, sidak aparat jalanan terhadap kendaraan, sampai-sampai sidak pejabat pemerintahan melakukan sidak proyek untuk melepas dana yang dipegang.
Sedih rasanya melihat kolom berita berbagai media setiap saat selalu memampangkan tentang koruptor yang tertangkap. Bagi yang belum seharusnya menyadarkan mereka akan hal ini, bahwa tindakan melenceng ini akan ada ujungnya.  Banyak celah bagi mereka untuk melakukan hal ini, pahitnya tertangkap tapi tetap masih bisa tersenyum dan mendapat perlakuan khusus. Malah kalaupun dipenjara mereka tetap mempunyai bisnis ataupun cadangan harta yang tak tesentuh. Semua ini basa basi aja, dibahas panjang lebar juga tak ada ujungnya kalau dasar penuntasannya masih menyisakan setitik  noda hitam yang nantinya melebar kembali menutupi bidang yang lebar. Sedikit pengantar uneg-uneg di atas, ibarat obrolan warung kopi. Masuk kuping kanan dan keluar kuping kiri.
Oh ya!, sedikit cerita mengenai obrolan ini, yaitu; kejadian aneh yang saya alami di daerah saya. Kejadiannya adalah maraknya pemberitaan tentang korupsi untuk pemimpin daerah saya, merembet ke semua lini.Salah satunya pada infrastruktur jalan,  Ada keganjilan, jalan raya yang terbengkalai sekian bulan dengan kondisi tak beraturan, tak terurus, tak dibuat got, tiang di tengah jalan, sangat memprihatinkan. Di pagi hari tiba-tiba saya temukan jalan tersebut  sedang dikerjakan dan terlihat mendadak. Gambarannya adalah ;  seharusnya untuk pengecoran jalan selalu menggunakan kotak cetakan dulu kemudian barulah dituang semen betonnya. kenyataannya tidak ada cetakan, semen langsung dituang tanpa prosedur standar yang sering kita lihat. Hmmmmm.....Lebih bingung lagi setelah saya pulang kantor di sore harinya, saya menemukan jejeran mobil molen standby di suatu tempat menunggu perintah menuang corannya. Kalau dipikir sedikit gambaran ini memperlihatkan sebuah hal yang kita sebut proyek dadakan, tarulah mereka mau menyaingi SIDAK yang lagi trend heheheee.....
Semoga dadakan yang terjadi tidak mencelakan atau mengganggu keadaan yang sebelumnya sudah baik....amin. Semoga dana yang tertahan juga bisa mengucur lancar dan dihabiskan sesuai dengan niat dan tujuannya.....amiin lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun