Mohon tunggu...
Asrie Abu
Asrie Abu Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi dan saat ini tercatat sebagai mahasiswa Program Doktoral Universitas Hasanuddin, Makassar

Sangat tertarik pada hal hal yang berkaitan dengan kesehatan, politik, dan olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Seri "Tetralogi" Advokasi Anemia pada Ibu Hamil, Bagian I: Tablet Tambah Darah vs Suplemen Multi Micronutrient. Mana yang lebih efektif dalam meningkatkan kualitas kehamilan dan out come kelahiran ?

25 Mei 2022   12:11 Diperbarui: 26 Mei 2022   04:49 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Artikel ini merupakan tulisan series yang akan fokus membahas seputar upaya pencegahan anemia dalam meningkatkan kualitas kehamilan pada ibu hamil. Sebagaimana penggunaan istilah "tetralogi", tulisan ini akan terdiri dari 4 (empat) bagian dimana pada setiap bagiannya penulis akan menguraikan beberapa advokasi alternatif dalam rangka pencegahan anemia pada ibu hamil. Selamat membaca ! 

Gambaran Kasus Anemia Ibu Hamil

Saat ini, anemia pada ibu hamil telah menjadi isu global sebab kasus prevalensinya tersebar hampir di seluruh dunia. World Health Organization (WHO) mengemukakan bahwa jumlah penderita anemia defisiensi besi diperkirakan sepertiga penduduk dunia dimana sekitar 24,8% terjadi pada wanita hamil. Pada tahun 2019, Global Nutrition Report menerbitkan laporan terbaru dimana 40% wanita hamil di seluruh dunia menderita anemia dan tidak satu pun dari 194 negara yang dievaluasi berada di jalur yang tepat untuk memenuhi Target Gizi Global 2025 dalam mengurangi anemia pada wanita usia reproduksi menjadi 50%. Menurut Allen (2000) dan Karouglu, dkk (2010), prevalensi anemia tertinggi terjadi di negara negara berkembang dengan persentasi sebesar 51% dan lebih sering ditemukan di negara Afrika dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Data hasil Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa prevalensi anemia pada ibu hamil sebesar 37,1%  dan terus mengalami peningkatan di tahun 2018 sebesar 48,9% dimana 84,6% terjadi pada ibu hamil yang berusia antara 15-24 tahun. Ibu hamil dikategorikan menderita anemia apabila kadar hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah < 11 gr/dl akibat kekurangan zat besi yang dihubungkan dengan gejala seperti sulit bernafas, pingsan, kelelahan, peningkatan denyut jantung, dan sulit tidur.

Dampak Anemia pada Ibu Hamil

Ibu hamil sangat berisiko mengalami anemia, hal ini disebabkan adanya peningkatan kebutuhan zat besi dari kebutuhan normal yaitu 6-7 kali selama masa kehamilan. Apabila hal tersebut tidak segera ditangani maka ibu hamil berisiko mengalami penyakit infeksi perinatal, pre eklamsi dan perdarahan serta risiko pada luaran kehamilan seperti kelahiran prematur, keguguran, bayi lahir dengan berat badan rendah rendah (BB<2500gr) dan pendek (PB <48 cm) serta bayi rentan mengalami intra uterine growth retardation (IUGR). Selain itu, bayi yang dilahirkan juga akan berisiko mengalami anemia defisiensi besi yang akan berdampak pada terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan. Bahkan menurut Suega, dkk (2002) dan Alem, dkk (2013) anemia dikaitkan sebagai penyebab tidak langsung kematian ibu sebesar 50,9% sebab diperkirakan 20% kematian ibu di dunia dipengaruhi oleh anemia.

Intervensi Tablet Tambah Darah (TTD) untuk Mencegah Anemia pada Ibu Hamil

Untuk memenuhi kebutuhan zat besi pada ibu hamil, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan melaksanakan program pemberian tablet tambah darah (TTD) 90 tablet selama 90 hari bagi ibu hamil. Tablet TTD megandung vitamin yang sertara 60mg besi elemental dan 400 mcg asam folat. Akan tetapi, belum ada tanda tanda penurunan angka prevalensi anemia yang signifikan, bahkan cenderung masih tinggi. Hal tersebut dikarenakan ibu hamil membutuhkan lebih banyak jenis zat gizi mikro sementara tabet TTD hanya memiliki kandungan zat gizi mikro dalam jumlah yang sedikit (besi dan asam folat). Oleh sebab itu, dibutuhkan suplemen yang kompleks yang mengandung banyak vitamin dan mineral untuk memenuhi kebutuhan ibu selama masa kehamilan.

Tablet TTD vs Suplemen Multi Micronutrient : Mana yang lebih Efektif ?

Pada tahun 1999, WHO-UNICEF-UNU bekerjasama mengembangkan tablet Multi Micronutrient Suplement yang dikenal dengan istilah MMS-UNIMMAP untuk mengatasi defisiensi zat gizi mikro. Tablet MMS mengandung banyak vitamin dan mineral yang diperlukan ibu hamil untuk mencukupi kebutuhan zat gizi mikro yang meningkat 6 -7 kali selama periode kehamilan. Setiap tablet MMS, mengandung 15 vitamin dan mineral seperti Vitamin A, C, D, E B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B3 (niacin), B6, B12 dan asam folat serta Fe (zat besi), sedangkan tablet tambah darah (TTD) hanya mengandung zat besi dan asam folat saja.

Jika dibandingkan dengan tablet TTD, tablet MMS ternyata lebih efektif dalam meningkatkan kualitas luaran kehamilan. Beberapa hasil penelitian terkait efektifitas zat gizi mikro tunggal seperti zat besi, asam folat, maupun Zn belum memberikan hasil yang memuaskan terhadap kualitas out come kehamilan seperti BBLR dan luaran kehamilan lainnya. Sementara 17 percobaan penelitian dari Cochrane melaporkan bahawa pemberian tablet MMS secara signifikan dapat meningkatkan status kehamilan, kelahiran serta penurunan tingkat kelahiran mati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun