Mohon tunggu...
Asri Dwi Lestari
Asri Dwi Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wanita Berpendidikan Tinggi akan Hanya di Dapur?

11 Desember 2023   02:00 Diperbarui: 15 Juni 2024   18:25 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

" Ngapain sih wanita pendidikan tinggi -- tinggi , toh ujung -- ujungnya nanti jadi ibu rumah Tangga, ngurus suami sama anak ". Siapa nihh yang masi sering denger kata -- kata seperti itu? . Banyak issu atau persepsi masyarakat tentang perempuan yang berpendidikan tinggi akan sulit untuk menemukan pasangan. Tak hanya itu banyak masyarakat yang masih berpikir bahwa percuma saja perempuan menuntut ilmu sampai jenjang yang tinggi, nanti ujung ujungnya juga akan menikah dan mengurus rumah tangga.

 Setiap manusia memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan tanpa membeda-bedakan gender. Namun, dalam pendidikan tinggi bagi kaum perempuan masih mendapatkan penilaian tidak baik karena anggapan masyarakat mengenai " perempuan tidak perlu sekolah tinggi -- tinggi karena ujung -- ujungnya di dapur " . Pendidikan tinggi sangatlah penting untuk semua gender, karena dengan belajar hingga kependidikan tinggi orang tersebut dapat meningkatkan pemahaman dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Pengetahuan ini tidak hanya penting untuk kaum laki-laki tetapi juga untuk kaum perempuan yang memiliki tugas sebagai pendidik bagi anaknya.

Pendidikan dan perempuan kerap menjadi perbincangan yang lumayan menarik. Dimana di berbagai daerah masih identik dengan budaya patriarki yang membuat perempuan selalu dinomor duakan setelah laki -- laki. Mengapa demikian? Karena dominasi laki-laki lebih menonjol didunia pekerjaan dan usaha. Hal ini membuat peran perempuan tergeser dan tergantikan,. Sehingga banyak yang menganggap Perempuan tidak layak untuk berkarir  tinggi dan lebih layak untuk hanya mengurus rumah tangganya saja.

Memang kodrat wanita nantinya di dapur dan mengurus rumah tangga. Namun dalam menjalankan kodratnya tersebut perempuan butuh dengan yang namanya pengetahuan. Sedangkan pengetahuan tersebut di dapatkan melalui pendidikan. Salah satu contohnya adalah cara mengurus anak. Memang nampaknya itu adalah hal biasa,tetapi sebenarnya cara mengurus anak juga butuh yang namanya pengetahuan. Misalnya saja cara mengatasi anak yang tantrum atau rewel, kemudian juga menemani anak belajar, jika kita tidak memiliki pengetahuan dalam hal tersebut maka apa yang akan kita ajarakan pada anak kita.

Belakangan ini juga ada seorang influenser dan selebgram yaitu prilly latuconsina, seoarang aktor yang multitalenta dengan segudang prestasi. Prili mengemukakakn pendapatnya  tentang anggapan masyarakat tentang perempuan tidak perlu berpendidikan tinggi karena ujungnya pasti jadi ibu rumah tangga.

"Jadi walaupun perempuan ujung-ujungnya jadi ibu rumah tangga, jangan disepelekan profesi itu. Karena profesi itu tanggung jawabnya sangat besar karena kita punya tanggung jawab untuk mendidik generasi selanjutnya. Ingat bahwa perempuan lebih dari apa yang orang-orang kira kita nggak mampu," ucap Prilly.

Tak hanya netijen saja yang setuju, saya pun setuju dengan pendapat prilly karena bagaimanapun juga Ibu merupakan sekolah pertama bagi anaknya. Karena nanti kita pasti akan tau apa yang mesti kita perbuat untuk anak dan rumah tangga kedepannya dengan pemikiran yang logis dan dewasa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun