Mohon tunggu...
Asri Nuris
Asri Nuris Mohon Tunggu... -

Orang bilang sy sangar tapi sbnarnya sy ramah pada semua org

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sebuah Pertanyaan dari Anakku

6 Oktober 2011   12:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:33 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya adalah seorang ibu yang membesarkan anak semata wayang tanpa didampingi oleh figur ayah di sampingnya.
Hari-hari yang kulalui begitu menyenangkan ketika anakku sudah mulai dapat berbicara sepatah dua kata hingga beberapa kalimat.
Hingga pada suatu waktu kami sedang berbaring di tempat tidur sambil sesekali bercanda dengan anakku, tiba-tiba anakku bertanya "mama, dimana papa syathir ?, mendengar pertanyaan ini, saya diam tanpa kata tapi dalam hatiku berkata "Ya Allah, anakku sudah bisa bertanya dimana ayahnya berada, apakah dia mengerti apa yg dia tanyakan ?, karena tidak ada jawaban dariku maka dia mengulangi lagi pertanyaannya dengan menyebut papanya dengan sebutan ayah "mama, dimana ayah syathir ?, akhirnya saya mencoba untuk menjawab dengan penuh ketabahan tanpa harus memperlihatkan kesedihanku padanya "Ayah Syathir sudah meninggal nak, semenjak Syathir ada di dalam kandungan bunda, sembari saya memegang perutku, demikian jawabku, anakku diam sebentar lalu berkata untuk meyakinkan dirinya "udah meninggal mama !'', iya anakku lanjutku, setelah itu kami kembali bercanda seperti biasanya.
Teman-teman sampai saya menulis ini, saya masih bertanya apakah anakku sudah mengerti dengan pertanyaan yang dia lontarkan ?, dan apakah dia mengerti dengan jawaban yang saya sampaikan ?, karena dia baru berusia 2,5 tahun pada bulan Oktober ini, kalimat pertanyaan tsb baru pertama kali dia tanyakan, mungkin dia berpikir teman-temannya memiliki seorang ayah sementara dia tidak pernah melihat ada laki-laki atau sosok ayah di rumahnya. Entah kapan lagi dia pertanyakan tentang keberadaan ayahnya.
Teman-teman mungkin banyak ibu-ibu yang bernasib sama dengan saya ditinggalkan suami disaat lagi hamil, sungguh ujian yang berat sekali buatku, tapi bagaimanapun kita harus bisa bangkit dari keadaan tsb, membesarkan anak sendirian tanpa suami memang sangat berat tapi kalau kita melaksanakannya dengan enjoy dan penuh cinta kasih maka semua itu akan terasa ringan, dan sebagai seorang ibu kita tetap harus bisa menjawab semua pertanyaan anak kita, apalagi anak saya masih balita banyak hal yang ingin dia ketahui, maka dari itu jawaban yang saya berikan akan mendukung perkembangannya.
Semoga kita dapat menjadi ibu yang terbaik untuk anak-anak kita, amin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun