Mohon tunggu...
Asri Nirmalawati
Asri Nirmalawati Mohon Tunggu... -

travel journalist for Metro TV, JOURNEY way to explore.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kok Saya Tidak Suka Melihat Orang Memancing Ya...?

5 Juni 2011   08:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:51 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah kenapa jujur saya tidak pernah mengerti apa sih serunya memancing?

Mungkin banyak diantara kawan-kawan Kompasianers yang langsung mencibir atau malah mungkin sependapat dengan saya...?
tapi jujur satu hal yang pasti, saya tidak suka melihat ekspresi orang yang tertawa, bersorak ketika mereka berhasil mendapatkan ikan.

Bukankah pada saat ikan itu tertangkap, kail pancingan itu menancap dan menarik tenggorokan ikan tersebut ke atas?

Bukankah itu sakit?

Bukankah itu penyiksaan bagi si ikan?


Bayangkanlah jika anda si ikan itu, anda terjebak oleh umpan manusia, tenggorokan anda tertusuk jarum tajam yang kemudian memaksa badan anda untuk naik ke atas?
membawa anda ke tangan manusia yang dengan bangganya menampilkan ikan hasil pancingannya, seperti yang baru saya lihat di televisi.

Saya bukan seorang vegetarian, saya juga seorang pemakan daging, tapi jika menyaksikan orang tertawa atau dengan bangganya memamerkan ikan sementara di satu sisi, ikan itu kesakitan, hal itu cukup untuk membuat saya bertanya, dimanakah hati mereka?

Ya memang pada faktanya pada akhirnya ikan itu akan dibunuh untuk kemudian menjadi santapan manusia. Tapi apakah tawa dan kebanggaan itu cukup fair bagi ikan yang sudah merelakan badannya untuk kita makan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun