NAMA : ASRA JUITA GULO
Cerita sebelum dan sesudah masuk sekolah teologiÂ
   SEBELUM MASUK SEKOLAH TEOLOGIÂ
 Nama saya adalah Asra Juita Gulo, Saya adalah anak kedua dari empat bersaudara. Saya berasal dari keluarga sederhana.saya pada waktu SMK ,saya tinggal dirumah pendeta Gereja AMIN karena jarak rumah saya dengan sekolah SMK lumayan jauh. makanya orang tua saya memutuskan saya tinggal dirumah pendeta dan pendeta itu juga lagi butuh orang buat bantu-bantu istrinya, dan di sana juga sebelum aku ada udah ada dua orang yang bantu-bantu di rumah mereka. jadi, disana saya tinggal selama 3 tahun namun tinggal di rumah orang lain itu tidak terlalu menyenangkan karena beda dengan di rumah sendiri kerja ya sesuka hati tapi di rumah orang lain kerjanya harus  sesuai dengan perintah mereka, yang saya syukuri walaupun kami punya orang yang tinggal di sana sama-sama juga mau lanjut di SMK akan tetapi saya lebih disayangi lebih timbul bareng-bareng karena saya jarang pulang ke rumah atau jarang ngambil waktu libur di rumah, tetapi teman saya yang berdua itu sering pulang ke rumah mereka pulang sekali dalam 2 minggu akan tetapi saya sekali dalam 3 bulan itu pun kalau ada waktu libur di sekolah baru bisa pulang ke rumah. Mereka senang dengan hal itu karena mereka juga menginginkan kami untuk tinggal di sana karena buat bantu-bantu mereka bukan buat seenaknya tinggal akan tetapi tidak ada tanggung jawabnya. Yang saya syukuri di sana kalau contohnya saya lagi butuh apa-apa pasti diberikan tapi sama teman saya yang dua itu walaupun dibelikan tapi kadang dengan berat hati buku pendeta itu membeli sesuatu barang kepada teman saya yang dua orang itu karena sikap dan perilaku mereka yang seenaknya dalam pulang berlibur ke rumah mereka. Dengan hal itu teman saya yang satunya di bulan 12 baru pun setengah tahun dia tinggal di rumah pendeta itu dia udah mulai iri dengan sikap pendeta dan istrinya jauh berbeda dengan saya, dan dia mengambil tindakan untuk pulang ke rumahnya dan tidak mau balik lagi ke rumah pendeta dan dia menelepon orang tuanya untuk menjemput dia dari rumah pendeta. Sudah berjalannya waktu teman saya yang satu orang lagi berniat seperti yang satunya tadi dan juga mau pergi dari rumah pendeta itu karena juga dia iri dengan saya karena Bapak pendeta dan pendeta itu lebih sayang kepada saya dan dia pergi dari rumah Bapak pendeta pada bulan 9 setelah dia tinggal sekitar 1 tahun setengah dan di sana saya yang paling betah tinggal di rumah pendeta selama 3 tahun saya jalani walaupun banyak sekali rintangan,beban ,yang harus saya jalan. Saya buta dan saya menjalaninya dengan akhlak karena saya juga mengingat saya di sana bukan untuk hanya senang-senang melainkan saya numpang untuk melanjutkan studi saya dan untuk menggapai cita-cita saya dan juga supaya saya bisa membahagiakan orang tua saya. Setelah bulan April 2024 saya tamat SMK dan saya masih tinggal dirumah pendeta selama 3 bulan lebih. Setelah saya tamat SMK saya kepikiran melanjut kuliah akan tetapi saya juga teringat dengan keadaan atau kondisi ekonomi orang tua saya dalam keadaan tidak baik-baik saja atau keluarga saya kurang dana dalam melanjutkan studi saya untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Dan orang tua saya juga menginginkan supaya di keluarga kami juga ada yang lanjut kuliah sehingga orang tua saya mengambil tindakan untuk mencari cara bagaimana saya melanjutkan kuliah dengan mencari sekolah yang ada beasiswanya. Dan pada bulan Agustus saya dapat kabar gembira dari orang tua kalau saya diijinkan untuk melanjut sekolah (kuliah)dengan jurusan sekolah teologi, Saya senang sekali mendengar kabar itu dan saya juga tidak lupa berdoa bersyukur kepada Tuhan atas segala karunia-nya sehingga Tuhan telah memberikan saya waktu untuk dapat melanjutkan perguruan tinggi . Dan saya juga merasa bahwa itu panggilan Tuhan kepada saya untuk bisa lebih mengenal dia dan bisa mengabarkan injilnya. Dan saya utusan dari SINODE GEREJA AMIN yang menunjang  beasiswa saya, sehingga orang tua saya tertarik akan hal itu. Selain karena beasiswa orang tua saya juga menyetujuinya karena saya melanjutkan kuliah di jurusan Teologi. Sehingga pada hari senin tanggal 5 agustus 2024, saya melakukan pendaftaran di Sinode Gereja AMIN dan pada hari itu juga saya mengikuti ujian tes dan selama kurang lebih 5 hari saya berturut- turut datang ke sinode untuk mengisi data- data saya dan pada hari jumatnya saya mendengar kabar bahwa saya lulus dan diterima disekolah teologi,saya dan orang tua saya senang mendengar akan hal itu,lalu dari sinode juga meminta saya dan salah satu orang tau saya dalam hal ini mama saya yang ikut untuk dating kembali ke sinode dalam rangka mengambil surat-surat yang akan saya bawa ke sekolah teologi nantinya beserta mengambil suatu data yang berisi tentang keperluan yang akan saya bawa kesana karena sinode juga memberitahu kami kalau nantinya nyampe disana saya tinggal di asrama jadi ada keperluan yang harus dilengkapi untuk datang ke asrama.Â
Dan setelah kami pulang dari sinode, kami langsung membeli keperluan yang akan saya bawa ke asrama . sesudah semuanya lengkap kami balik lagi kerumah dan setelah itu kami pergi lagi kerumah pendeta dimana saya tinggal waktu saya masih SMK untuk pamit dan meminta DOA supaya disetiap perjalanan menuju ke asrama nantinya tetap aman dalam lindungan TUHAN . dan kami juga mengikuti kebiasaan keluarga kami untuk selalu pamit dengan keluarga besar kami beserta saudara-saudara kakek untuk pamit dan meminta DOA Juga dari mereka. dan tepat pada hari sabtu tanggal 10 agustus 2024 ,malamnya saya berangkat menuju ke asrama dan diantar oleh keluarga saya .saya datang ke asrama lewat kapal karena saya melewati laut untuk sampai ke asrama .
SETELAH SAYA MASUK SEKOLAH TEOLOGIÂ
Saya sampai ke asrama pada hari minggu,11 agustus 2024 , karena saya tinggalnya di asrama maka orang-orang yang sudah ada di asrama juga menyambut saya terlebih-lebih orang kakak tingkat . Mereka menyambut saya dengan sangatlah baik menurut saya , terus semua barang barang saya diangkat dan disusun dikamar dan setelah disusun saya diajak untuk makan malam karena saya nyampe nya agak malam jam 17.30WIB. jadi saat saya dimeja makan saya disana diperkenalkan dengan semua mahasiswa yang ada di asrama dan mereka juga berasal dari daerah yang berbeda-beda, dan ternyata banyak juga yang berasal dari daerah saya (NIAS) dan waktu itu juga walaupun banyak yang sama dari Nias ,akan tetapi hanya dua orang yang saya kenal pada waktu itu yang setingkat dengan saya karena kami juga sama-sama utusan dari Sinode Gereja AMIN. Sebenarnya saya itu terlambat datang dan belum mengikuti OBP sama PST makanya waktu saya nyampe dikampus, besoknya langsung mulai kuliah . Dan setelah saya siap makan dan bercerita sama teman setingkat dan kating ,saya diajak untuk istirahat oleh kakak kamar saya dan kami langsung istirahat besok paginya saya diajak kakak kamar saya untuk melakukan saat teduh yang biasa di lakukan oleh anak- anak asrama ,setelah siap saat teduh saya langsung mandi , setelah itu kami sarapan dan telah ditetapkan jam sarapan itu jam 07.00WIB , dan setelah itu saya diajak kemeja makan oleh teman setingkat saya dan setelah tiba dimeja makan ternya di meja makan itu telah di atur kelompok mejanya . meja makan ada 7 buah dan terdiri dari 7-8 mahasiswa yang ada di asrama , dan juga ada ibadah membuka meja makan dan menutup meja makan .Setelah siap makan kami bubar dan pergi ke kamar masing-masing dan kami masuk keruangan tingkat 1, jam 07.50WIB. sebenarnya kami jadwal masuk ruangan itu jam 08.00WIB, akan tetapi kami mahasiswa harus duluan masuk ruangan dari Dosen dan kegiatan kami masuk kuliah pertama adalah perkenalan antara Mahasiswa dan Dosen . Dan dalam 5 hari kami masuk, kegiatan kami hanya perkenalan saja dan setelah seminggu berlalu saya menjalani  kehidupan masuk kampus , saya baru merasakan bahwa masuk kuliah itu berbeda dengan Sekolah SMK. Dan setelah perkenalan ,kami memulai mata kuliah kami. Dan setelah beberapa kali pertemuan pada pertemuan ke-8 kami menghadapi UTS dan yang paling mengejutkan bagi saya UTS nya jauh berbeda dari waktu SMK karena waktu SMK walaupun kita nggak nyontek atau punya lembaran kertas untuk bisa dijadikan suatu contekan akan tetapi bisa minta ke teman semeja. namun, di kuliah dalam mengerjakan UTS yang sesuai dengan kemampuan ingatan sendiri. akan tetapi, walaupun dengan itu, saya berusaha sesuai kemampuan saya sendiri. Dan tak terasa juga setelah saya menjalani UTS saya baru sadar bahwa saya sudah 3 bulan telah menjalani perkuliahan dan walaupun sangat melelahkan akan tetapi saya bersyukur saya bisa menempuh perkuliahan.               Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H