Mohon tunggu...
Asraf anwar Fauzi
Asraf anwar Fauzi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga ( 22107030086 )

Manusia Makan Nasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Quarter Life Crisis, Menghadapi Tantangan Masa Transisi Dewasa Muda

27 Mei 2023   22:50 Diperbarui: 27 Mei 2023   22:52 826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Quarter life crisis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan periode krisis dan ketidakpastian yang dialami oleh banyak orang pada usia awal dewasa, biasanya antara 20-an hingga awal 30-an. Istilah ini pertama kali digunakan pada tahun 1960-an oleh psikolog bernama Elliott Jaques untuk menggambarkan perasaan tidak puas, kebingungan, dan kecemasan yang dapat dirasakan oleh individu pada tahap hidup ini.

Quarter life crisis muncul karena berbagai faktor, termasuk transisi dari masa remaja ke masa dewasa, tekanan sosial, harapan dan ekspektasi yang tinggi, pertanyaan mengenai karier dan tujuan hidup, serta perubahan dalam hubungan interpersonal dan lingkungan sekitar. Orang yang mengalami quarter life crisis mungkin merasa bingung mengenai jalan hidup yang ingin diambil, meragukan pilihan yang telah mereka buat, merasa tertekan oleh tanggung jawab yang semakin meningkat, atau merasa tidak puas dengan pencapaian mereka saat ini.

Dalam quarter life crisis, seseorang cenderung mempertanyakan identitas mereka, mencari arti hidup, dan merasa kewalahan oleh banyak pilihan yang tersedia. Mereka mungkin merasa terjebak dalam rutinitas atau pekerjaan yang tidak memuaskan, dan berusaha mencari jalan baru yang lebih memuaskan dan bermakna.

Tentunya setiap orang mempunyai cara mereka sendiri dalam menghadapi suatu masalah, begitu juga dalam konteks permasalahan ini. Namun ada beberapa solusi umum yang mungkin dapat membantu anda yang sedang mengalami krisis ini, diantaranya

  • Sadari bahwa krisis ini normal

Quarter life crisis adalah pengalaman yang umum dialami oleh banyak orang pada usia dewasa awal. Menyadari bahwa Anda tidak sendirian dalam perasaan dan tantangan ini dapat membantu mengurangi kecemasan dan menenangkan pikiran Anda.

  • Refleksikan diri

Gunakan waktu untuk merenung tentang diri Anda, tujuan, nilai-nilai, dan apa yang benar-benar penting bagi Anda. Pertimbangkan apakah Anda sedang menjalani jalur yang sesuai dengan visi dan impian Anda, dan jika tidak, apa yang perlu Anda ubah. Mungkin berguna membuat daftar harapan, minat, dan tujuan dan cita cita jangka pendek dan jangka panjang.

  • Cari dukungan sosial

Bicaralah dengan teman, keluarga, atau orang yang Anda percaya. Berbagi perasaan dan kekhawatiran Anda dapat memberikan perspektif baru dan mendukung Anda melalui krisis ini. Meminta bantuan dari seorang terapis atau konselor juga bisa menjadi sumber dukungan yang berharga.

  • Kelola ekspektasi

Seringkali, quarter life crisis muncul karena tekanan dan ekspektasi yang tinggi dari diri sendiri atau lingkungan sekitar. Coba kelola ekspektasi Anda dan cari cara untuk mengurangi tekanan yang tidak sehat. Fokuslah pada kemajuan pribadi dan proses, bukan hanya hasil akhir.

  • Jelajahi minat dan hobi baru

Gunakan kesempatan ini untuk mengeksplorasi minat dan hobi baru. Cobalah aktivitas yang mungkin belum pernah Anda coba sebelumnya, ikuti kursus atau pelatihan, atau terlibat dalam kegiatan sukarela. Hal ini dapat membantu Anda menemukan kesenangan dan keseimbangan dalam hidup Anda.

  • Buat rencana tindakan

Setelah Anda merenung dan mengeksplorasi minat baru, buatlah rencana tindakan yang konkret untuk mencapai tujuan dan aspirasi Anda. Langkah-langkah kecil yang diambil secara teratur dapat membantu Anda merasa lebih berada dalam kendali dan melihat kemajuan yang positif.

  • Berikan diri sendiri waktu

Quarter life crisis tidak dapat diatasi dalam semalam. Berikan diri Anda waktu untuk menjalani proses dan mengeksplorasi pilihan yang tersedia. Jadilah sabar dan perlahan-lahan terus maju.

Quarter life crisis adalah fenomena yang umum terjadi, dan penting untuk diingat bahwa setiap individu menghadapinya dengan cara yang berbeda. Beberapa orang mungkin berhasil mengatasi krisis ini dengan merenungkan tujuan dan nilai-nilai mereka, mencari dukungan dari teman dan keluarga, dan menjalani perubahan yang positif dalam hidup mereka. Penting juga untuk diingat bahwa quarter life crisis merupakan bagian alami dari perkembangan dan pertumbuhan pribadi, dan dapat menjadi peluang untuk mengeksplorasi diri dan mencapai kepuasan hidup yang lebih tinggi.

Jika perasaan cemas atau depresi berlanjut atau mengganggu kehidupan sehari-hari Anda, penting untuk mencari bantuan profesional dari seorang psikolog atau konselor yang dapat memberikan dukungan dan bimbingan tambahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun