Mohon tunggu...
Aspiansyah Tibyan
Aspiansyah Tibyan Mohon Tunggu... Penulis - Catatan harian dari penyangga IKN Nusantara.

ASN instansi vertikal, bertugas di Kalimantan Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Jakarta Raya dan Mekarnya Kota Nusantara

14 Juli 2022   08:59 Diperbarui: 14 Juli 2022   09:05 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image catatan harian penyangga ikn nusantara || sumber gambar: canva

Sebutlah itu Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Bagi saya pribadi, kalau sudah di jalanan, saya agak susah membedakan kota - kota tersebut dengan Jakarta. Saat Presiden Jokowi mengumumkan bahwa ibu kota negara akan pindah ke Kota Nusantara di Kalimantan, maka muncullah usulan - usulan, harapan - harapan dari masyarakat Jabodetabek agar mereka bisa disatukan dalam satu wilayah kepemimpinan tingkat provinsi baru. Sebut saja namanya Jakarta Raya.

Dengan bersatunya beberapa kota penyangga tersebut dengan Jakarta, maka permasalahan yang selama ini dirasa sulit untuk dipecahkan moga - moga bisa efektif terselesaikan. Sebut saja misalnya masalah banjir. Banjir kiriman dari Bogor, otomatis masalah yang ada di Bogor juga harus dibenahi.

Contoh lain adalah para penglaju. Para commuter. Mereka bukanlah penduduk Jakarta. Tapi mereka lebih banyak menghabiskan waktu hidup mereka di Jakarta. Seharusnya hak dan kewajiban para commuter tersebut terkait erat dengan lokasi di mana mereka menghabiskan waktu terbanyaknya itu.

Saya pribadi turut merasa sedih jika DKI Jakarta tidak lagi menjadi Ibu Kota Indonesia. Karena mungkin bagi sebagian orang itu terkait dengan nostalgia sejarah. 

Mungkin juga bagi sebagian lainnya itu terkait dengan prestise atau kebanggaan. Bahwa daerahnya adalah ibu kota Indonesia. Mungkin juga itu terkait dengan ekonomi. 

Atau yang sering disebut Pak Adrinof Chaniago sebagai magnet ekonomi. Tempat di mana uang - uang dari daerah berkumpul. Tapi program tetaplah program. 

Apalagi jika itu berkaitan dengan program strategis jangka panjang. Harus kita mulai dari sekarang. Apalagi itu sudah menjadi kesepakatan kita semua sebagai rakyat dengan lahirnya Undang - Undang.

Tapi saya yakin, Jakarta tetap menjadi magnet ekonomi. Jakarta tetap menjadi kebanggaan bahwa sejarah ibu kota Indonesia yang sudah terjadi di masa lalu tidak akan pernah bisa dirubah. Apalagi jika benar - benar terwujud yang namanya Jakarta Raya, maka saya yakin kota tersebut akan semakin berkilau.

Dan biarkan urusan pusat pemerintahan Indonesia, kita bagi dan serahkan ke Kota Nusantara di Kalimantan.

Oh iya, berbicara masalah pemekaran wilayah, sesungguhnya pemekaran wilayah yang paling fenomenal sepanjang sejarah Indonesia menurut saya adalah pemekaran yang terjadi di Kalimantan Timur. Yang sebagian wilayahnya mekar menjadi Nusantara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun