Mohon tunggu...
ASNAYANTI
ASNAYANTI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi membaca, menyukai drama korea

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengulik Profil Budayawan Sunda dan Seniman Muda Asal Bandung

3 November 2022   23:15 Diperbarui: 3 November 2022   23:22 883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kali ini kita akan membahas tentang budayawan Jawa Barat yaitu Budi Dalton. Budi Dalton adalah salah satu seniman Indonesia yang paling otentik. Pria paruh baya bernama lengkap Budi Setiawan Garda Pandawa ini dikenal dengan etniknya yang kental. Budi Dalton (lahir 16 Oktober 1972), ialah seorang aktor berkebangsaan Indonesia. 

Pendiri dan Ketua Komunitas Bikers Brotherhood dan guru besar di Universitas Pasundan, beliau juga dikenal sebagai Cendekiawan Budaya Sunda. Dia membuat beberapa penampilan di acara televisi seperti Spontan dan Reaksi, yang sedang hits pada saat itu. Pada 2013, ia mencalonkan diri sebagai Walikota Bandung bersama seorang aktivis bernama Mila Rosana Grazy.

Budaya yang paling dekat dengan hatinya adalah budaya Sunda, tempat asalnya. Budi Dalton dikenal tidak hanya sebagai aktor Indonesia, tetapi juga sebagai tokoh budaya Sunda. Budi Dalton adalah salah satu seniman Indonesia yang paling otentik. Pria paruh baya bernama lengkap Budi Setiawan Garda Pandawa ini dikenal dengan etniknya yang kental. 

Budaya yang paling dekat dengan hatinya adalah budaya Sunda, tempat asalnya. Budi Dalton dikenal tidak hanya sebagai aktor Indonesia, tetapi juga sebagai tokoh budaya Sunda. Ia juga dikenal sebagai Pendiri dan Presiden Komunitas Bikers Brotherhood dan merupakan anggota fakultas di Universitas Pasundang.

Ada juga seorang seniman muda yang terkenal yaitu Addy Debil adalah seniman kelahiran Bandung tahun 1993. Dia pertama kali menjadi terkenal sebagai seniman jalanan yang mengerjakan mural. Addy adalah seseorang yang menyukai hal-hal biru.

Selama pembicaraan artisnya, dia mengenakan kemeja dan topi biru. Semua karya yang ia pamerkan selalu berwarna biru, selalu menjadi warna dominan. Dia menguraikan dengan warna biru. Tidak ada hitam. Hanya biru yang berubah dari paling gelap ke paling terang, warna lain dapat ditemukan di roda warna. kita tidak melihat hitam.

Sesederhana judul dan makna karya Addy, itu literal. Film "Upside Down" benar-benar bercerita tentang bagaimana dunia menjadi terbalik karena pandemi mengubah roda kehidupan. 

Ada hitam dan putih, dan apakah pihak ketiga yang mengintervensi itu penting atau tidak, batas level tampaknya tidak menjadi masalah dalam hal dualisme. Menghindari kesedihan dan menemukan kebahagiaan itu seperti roda kehidupan yang terus berputar. Inilah kata-kata yang dipilih Addy untuk menggambarkan karya Upside Down. Karyanya ekspresif dan dekoratif di atas kanvas besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun